Sakato.co.id – Siapa yang tidak mengenal PT. Indah Logistik Cargo? Perusahaan jasa pengiriman yang sudah berdikari selama bertahun-tahun. Namun kali ini, bukan jasa pengiriman itu yang akan dibahas. Ada sosok dermawan dibalik jayanya PT. Indah Logistik Cargo, yakni H. Arisal Aziz.
Terkenal sebagai pengusaha sukses, H. Arisal Aziz ternyata berasal dari keluarga sederhana di sebuah kampung bernama Kampung Dalam Pariaman Sumatera Barat.
Berbekal semangat yang luar bisa dengan kemampuan otodidak, mampu mewujudkan mimpinya menjadi seorang pengusaha sukses yang berkiprah di bidang jasa.
Menjadi seorang pengusaha, tidak serta merta membuatnya lupa akan masyarakat yang ada di sekelilingnya, terutama masyarakat Sumatera Barat.
Banyak dukungan dari masyarakat agar Arisal dapat memberikan dukungan dan kontribusi nyata bagi warga Sumbar. Berbekal dukungan itu, Arisal Aziz memantapkan diri untuk maju dalam pemilihan legislatif.
Nama Arisal Aziz diusung oleh Partai Amanah Nasional (PAN) menjadi Calon Legislatif DPR RI Dapil Sumbar 2 untuk Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Limapuluhkota dan Kota Payakumbuh.
“Bahkan partai PAN menggaransi saya nomor urut satu, asalkan saya mau maju sebagai anggota DPR RI. Setelah mengingat dan mempertimbangkan desakan dan harapan masyarakat Pariaman dan sekitarnya, akhirnya saya menyatakan maju untuk Caleg DPR-RI,” kata Arisal Aziz.
Sebagaimana Indah Cargo yang mampu mengirim layanan ke seluruh dunia, Arisal ingin “mengirim” dirinya ke Senayan agar bisa menyalurkan aspirasi dan berkontribusi bagi pembangunan Sumatera Barat.
“Dukungan masyarakat yang tulus disertai dengan niat memperjuangkan aspirasi masyarakat Sumbar membuat saya mantap melangkah untuk Caleg DPR-RI,” lanjut Arisal Aziz.
Mengkaji sosok Arisal tidak terlepas dari kata “dermawan”. Dibawah naungan Arisal Aziz Fondation, disana Arisal menyalurkan bantuan (zakat) beras kepada masyarakat Sumbar yang kurang mampu. Selain itu, Arisal juga menyediakan ambulance gratis untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Kepedulian kepada masyarakat juga diwujudkan Arisal Aziz dengan menyumbangkan 60% keuntungan perusahaannya untuk disumbangkan kepada anak yatim. Sehingga perusahaan berubah menjadi milik anak yatim dibawah bendera Yayasan Indah Maju Bersama. Arisal sengaja mengubah komposisi saham ini agar anak yatim selalu mendapatkan santunan di setiap oulet usahanya berada.
“Sebagaimana yang kita ketahui, rezeki yang diberikan Allah SWT terselip rezeki orang lain di dalamnya. Begitu juga dengan rezeki anak yatim piatu dimana kita perlu untuk menyantuni dan mengasihinya,” jelas Arisal Aziz.
Semangat besar itulah yang membentuk Indah Cargo yang mulanya dilahirkan di Riau dapat berlayar dari Sabang hingga Merauke, bahkan merambah ke luar negeri.
Meski sudah menjadi pengusaha sukses, Arisal tidak lupa dengan kampung halamannya. Hal ini dibuktikan Arisal dengan memberi peluang kerja bagi putra daerah. Diantara karyawannya yang tersebar, 50% adalah putra daerah asal Minang.
Hal ini dilakukan Arisal untuk menurunkan angka pengangguran yang ada di Sumbar. Memperkerjakan putra daerah di outlet-outletnya meminimalisir angka pengangguran di Sumbar.
Sebagai sosok inspiratif, Arisal Aziz juga tidak luput berbagi dengan mendirikan beberapa masjid yang tidak hanya tersebar di Sumbar, tetapi juga diluar Sumbar.
Salah satunya masjid yang dibangun di dalam sebuah terminal terurai Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru Riau. Kisah pembangunan masjid ini sangat menarik. Awalnya Arisal hanya berucap di dalam hati agar dapat mendirikan sebuah masjid disana.
Niat ini terselip saat dia bekerja sebagai penjual tiket travel di terminal mayang terurai Jalan Tuanku Tambusai yang sekarang menjadi pasar loket.
Ada seorang pengunjung bertanya tempat shalat di terminal itu pada Arisal Aziz. Namun kala itu belum ada mushalla ataupun masjid tempat orang beribadah disana.
Setelah 25 tahun berlalu dari niat tulusnya, alhasil dapat diwujudkan Arisal. Masjid dengan bangunan megah rampung pada 16 Februari 2021 didalam komplek Terminal Bandar Raya Payung Sekaki Pekanbaru.
Tujuannya membangun masjid di dalam terminal sangat tulus agar para penumpang dapat melakukan shalat berjamaah tanpa harus keluar dari terminal.
“Setelah hampir dua lima tahun, niat saya yang ditulus ini diijabah oleh Allah SWT, alhamdulillah, masjid yang saya namakan Al Aziz sudah bisa memberikan manfaat bagi para pengunjung dalam 2 tahun terakhir ini,” ujarnya.
Terlebih Arisal tidak meminta biaya operasional masjid kepada pihak terminal. Baginya operasional masjid akan diurus oleh perusahannya. Terpenting masyarakat bisa beribadah dengan nyaman saat berada di terminal.
(*)