Sakato.co.id – Demo masyarakat Air Bangis Pasaman Barat di depan Kantor Gubernur Sumbar terus berlanjut, karena mereka tak kunjung ditemui oleh Gubernur ataupun Wakil Gubernur Sumbar.
Meskipun diguyur oleh hujan deras, masyarakat masih terus menyuarakan keinginan mereka untuk bertemu orang nomor satu di provinsi ini, dengan tuntutan membebaskan tanah yang dianggap milik mereka dan menuntut pemerintah memberikan hak mereka.
Melihat hal demikian banyak tokoh yang memberikan pandangan agar Gubernur Sumbar tersebut mau menemui rakyatnya itu.
Salah satunya Maidestal Hari Mahesa, tokoh muda minang yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kota Padang.
“Dulu saat kampanye, kalian bahkan tidur di rumah dan gubuk rakyat, untuk memohon dan berharap dukungan agar memperoleh suara dan mendapatkan jabatan, kini rakyat sedang susah menemui mereka yang datang dari jauhpun tidak,” ungkapnya yang juga sebagai anak rantau dari Pasaman Barat dan menetap di Padang, Selasa (1/8/2023).
Selain itu Mahesa yang lebih dikenal dengan H.Esa ini mengungkapkan kegeramannya dengan mengatakan harusnya Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy ataupun anggota DPD RI maupun DPR RI yang ada di Padang untuk menjamu makan atau tempat untuk tidur masyarakat yang datang dari jauh tersebut di rumah dinas mereka yang di kenal ISTANA Gubernur atau rumah pribadinya sebagai tanggung jawab wakil rakyat.
“Apa salahnya Gubernur Mahyeldi san Wagub Audy juga menemui mereka dan jika perlu inapkan mereka di Rumah Istana Kegubernuran, jamu mereka makan jangan ketika pemilu dan pilkada kalian memohon mohon untuk minta suara dan dukungan,” tegasnya.
“Rakyat susah dan ingin bertemu namun kalian lari dengan alasan lagi dinas urusan penting, apakah kalian pikir urusan dan nasib rakyat tidak penting,” sambungnya.
Tidak hanya bersuara, Esa juga memperlihatkan bentuk kepeduliannya kepada masyarakat Pasaman yang datang kepadang, dengan membawa mereka ke rumahnya agar dapat berteduh karena hari hujan.
“Anak-anak dan ibu-ibu karena kehujanan, kebetulan secara kebetulan dan kasihan melihat mereka, maka saya selamatkan mereka agar tidak kehujanan, saat ini sebagian dari mereka berada di rumah saya yang berada di Padang Pasir,” jelasnya.
Dia juga mengungkapkan kekecewaannya, karena katanya mereka tidak diizinkan untuk masuk berteduh di kantor atau rumah gubernur maupun perkantoran sekitarnya.
“Banyak anak anak dan ibu ibu yang dalam kondisi sakit, sangat tega sekali gubernur tidak mengizinkan mereka untuk numpang berteduh di kantor atau rumah gubernur, bahkan termasuk di kantor sekitar kantor atau rumah gubernurpun tidak diizinkan, walalupun cuma untuk berteduh,” imbuhnya.