Tim SAR Padang Cari Kapal Nelayan yang Hilang Kontak di Perairan Pesisir Selatan

Sakato.co.id – Tim gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Padang dikerahkan untuk mencari kapal nelayan bernama KM Rezki yang hilang kontak di perairan antara Pulau Panyu dan Pulau Karabak, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Hingga saat ini, kapal tersebut masih belum ditemukan.

Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, menjelaskan bahwa operasi pencarian dimulai pada Minggu, 3 Agustus 2025, setelah pihaknya menerima laporan dari Dapi, seorang petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, sekitar pukul 18.20 WIB.

Menurut laporan, kapal KM Rezki yang dinakhodai oleh Anton Darman (44) dan seorang Anak Buah Kapal (ABK) bernama Fadil (19) berlayar bersama kapal nelayan lainnya, KM Moji, dari Pulau Sikakap menuju Carocok pada 1 Agustus 2025. Kedua kapal sempat berpisah pada 2 Agustus 2025 dini hari sekitar pukul 04.30 WIB di area perairan antara Pulau Panyu dan Pulau Karabak.

“KM Moji dilaporkan telah sampai di Carocok pada tanggal 2 Agustus. Namun, KM Rezki belum juga tiba sampai saat ini,” terang Abdul Malik.

Saksi dari KM Moji, Anggi, Ujang, dan Raihan, telah berupaya melakukan pencarian awal dari Pulau Karabak ke arah Pulau Sikakap sejauh 30 mil laut, tetapi tidak membuahkan hasil.

Lebih lanjut kata Abdul Malik, operasi pencarian ini menghadapi tantangan berupa kondisi cuaca buruk. Diperkirakan gelombang laut di area pencarian mencapai ketinggian 1,5 hingga 2,5 meter.

Untuk mempercepat pencarian, Kantor SAR Padang mengerahkan Kapal KN Yudhistira dengan membawa 10 personel. Tim tersebut diberangkatkan pada pukul 18.40 WIB dari Dermaga Bungus menuju lokasi yang diperkirakan. Bersamaan dengan itu, tim siaga SAR Pesisir Selatan yang beranggotakan 4 personel juga diberangkatkan menuju Dermaga Panasahan.

Pencarian akan terus dilakukan dengan menyisir area perairan yang menjadi titik terakhir kontak kapal. “Kami berharap kapal dan seluruh awaknya dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat,” tutup Abdul Malik.

(*)

 

Komentar