Sakato.co.id – Hampir sebulan berlalu sejak banjir bandang dan galodo menerjang Kota Padang, namun bagi warga di Kawasan Brandon, Kecamatan Nanggalo, sisa bencana masih membeku di dalam rumah mereka. Endapan lumpur setinggi satu meter kini telah mengeras menyerupai beton, memaksa puluhan warga tetap bertahan di pengungsian.
Senin (22/12/2025), suasana di Brandon tampak sibuk. Bukan lagi hiruk-pikuk evakuasi darurat, melainkan perjuangan fisik melawan material sisa bencana yang membandel. Personel Satpol PP Kota Padang dikerahkan penuh untuk membongkar paksa sedimen keras yang menyumbat ruang-ruang kehidupan warga.
Kepala Satpol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra, yang memimpin langsung operasi di lapangan, menyebut fase ini sebagai “ujian ketekunan”. Menurutnya, tantangan saat ini jauh lebih berat dibandingkan masa tanggap darurat awal.
“Lumpur sudah mengeras. Tenaga yang dibutuhkan berlipat ganda dan prosesnya tidak bisa instan. Ini bukan sekadar kerja cepat, tapi kerja konsisten,” ujar Chandra di sela-sela kegiatannya.
Bagi Pemkot Padang, kehadiran personel di lapangan adalah janji untuk tidak membiarkan warga berjuang sendirian. Chandra menegaskan bahwa pembersihan ini bukan hanya soal fisik bangunan, melainkan upaya mengembalikan martabat warga agar bisa kembali ke rumah dengan layak.
“Selama masih ada warga yang menumpang di rumah sanak famili karena rumahnya tertimbun, tugas kami belum selesai. Kami di sini untuk memulihkan kehidupan,” tambahnya.
Meski berjalan perlahan, setiap jengkal lantai yang berhasil dibersihkan menjadi harapan baru bagi masyarakat terdampak untuk memulai lembaran baru sebelum tahun berganti.
(*)
Komentar