Sakato.co.id – Kebakaran hebat melanda sebuah toko grosir dan eceran di kawasan padat pertokoan Simpang Haru, Padang Timur, pada Kamis (13/11/2025) malam menjelang dini hari. Api yang membakar objek seluas sekitar 12 meter persegi (±3×4 M2) tersebut berhasil dipadamkan oleh tim Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang dalam waktu singkat, meskipun sempat membuat panik warga dan pedagang sekitar.
Kepala Bidang Operasi (Kabid Ops) Damkar Padang, Rinaldi, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa timnya merespon dengan cepat setelah menerima laporan.
Insiden bermula ketika saksi mata, Azwarni (58), seorang pedagang setempat, melihat kepulan asap dan api muncul dari salah satu toko grosir di depan Tugu Simpang Haru. Laporan segera masuk ke Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang pada pukul 23.48 WIB.
“Begitu laporan masuk, kami langsung memberangkatkan unit. Hanya butuh waktu lima menit bagi tim untuk tiba di lokasi kejadian,” jelas Rinaldi.
Total 4 unit armada dan 40 personel Damkar dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah. Berkat kesigapan petugas, api berhasil dilokalisir dan dinyatakan selesai ditangani pada pukul 00.15 WIB, mencegahnya merembet ke bangunan lain di area pertokoan yang ramai tersebut.
Objek yang terbakar adalah satu petak toko grosir dan eceran yang dikelola oleh Teguh Saputra (28). Beruntung, dalam insiden ini tidak ada korban luka maupun korban jiwa (nihil). Kerusakan infrastruktur tercatat pada satu petak toko yang mengalami rusak berat.
Meskipun api cepat dipadamkan, kerugian materiel akibat insiden ini diperkirakan mencapai Rp25 juta.
“Saat kejadian, lokasi memang ramai masyarakat dan padat pertokoan. Kami bersyukur api tidak sempat meluas. Pemilik toko, Bapak Teguh, juga dalam kondisi aman,” tambah Rinaldi.
Mengenai penyebab pasti kebakaran, Rinaldi menyebutkan bahwa saat ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
Di lokasi kejadian, penanganan dan pengamanan juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Polri, TNI, Dubalang, Pol PP, PLN, dan PMI, menunjukkan koordinasi lintas instansi yang solid dalam penanggulangan bencana.
(*)




Komentar