Sakato.co.id – Negara Indonesia tercinta, sejatinya dikenal luas di mata dunia sebagai negara yang menjunjung tinggi budaya, keramahan, kesejukan, sopan santun. Nilai kebudayaan Indonesia yang menjunjung sikap persaudaraan, saling menghormati, mencintai, dan menghargai sangtlah kental.
Upaya hal itu, maka Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumatera Barat Bersama Kementrian Agama mengadakan Camping Beragama bersama pemuda Sumatera Barat di Pulau Mande pada tanggal 25 Desember sd 26 Desember 2023
Ketua Panitia Camping Beragama Chadirul Yahya menyampaikan bahwa peserta diikuti 30 peserta dari berbagai daerah dari pemuda Sunatera Barat yang akan ikut di Camping Beragama. Agenda ini panitia mengangkat tema “Moderisasi Beragama Solusi Bagi Keberagaman Bangsa”.
“Peserta dari berbagai daera dan akan mengikuti rangkaian agenda sampai pulang, apalagi ini ditengah pulau dan tidak ada satupun yang bisa pulang sebelum jadwalnya. Insyallah mejaga kekompakan dan pembentukan karakter, panitia menyediakan outbond dan game untuk keseruan peserta” jelasnya
Ketua PW GP Ansor Rahmat Tk Sulaiman menjelaskan bHwa budaya keramahan dan sopan santun mulai terkikis. Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech), mencaci maki, penyebaran berita bohong (hoax), hingga retaknya hubungan antar umat beragama, merupakan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini terkhusus para pemuda maka harus segera dicarikan solusi terbaik.
“Dengan Camping moderasi beragama, dapat dijadikan solusi terbaik untuk mengatasi kemelut yang terjadi saat ini. Sehingga tidak ada lagi, orang yang merasa paling benar, lalu dengan mudah menyalahkan, menghujat, dan mencaci maki karena berbeda keyakinan. Sebagai generasi penerus bangsa, kita dapat memandang, bahwa kedamaian, saling menghormati, saling menghargai, saling mengasihi adalah sesuatu sangat indah. Sebab, sejatinya setiap agama mengajarkan kebaikan dan kedamaian hidup manusia. Islam sendiri mengajarkan kasih sayang bagi seluruh alam yang sering kita kenal dengan rahmatal lil alamin” sambutnya saat membuka Camping Beragama didepan 30 pemuda Sumatera Barat
Dalam hal ini langsung menjadi pemateri Dr. Ali Fakhrudin, M.Ag sebagai analis kebijakan pusat kerukunan umat beragama, ia menyampaikan rasa syukur bahwa Kementerian Agama Republik Indonesia sangat fokus, intens dan aktif mempromosikan pengarustamaan moderasi beragama, terutama bagi generasi muda atau milenial, dengan memfasilitasi mereka melalui kegiatan bina moderasi Islam bagi generasi muda Moderasi beragama dapat kita pahami sebagai cara pandang, sikap dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah selalu bertindak adil dan tidak ekstrem dalam beragama.
“Generasi muda adalah calon pemimpin di masa yang akan datang. Sebagai generasi milenial, saya tidak ingin sahabat dan teman-teman menjadi generasi yang extrem, intoleran, dan terpapar paham radikalisme. Maka, perlu adanya pemahaman lebih mendalam tentang moderasi beragama sejak dini kepada generasi milenial, agar mereka memiliki sikap yang santun, menyukai kerukunan, saling menghormati, menghargai, dan mau menerima perbedaan,” katanya.
“Sebagai generasi milenaial, mari kita bersama-sama menjaga kerukunan dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, agar dapat memperkokoh persatuan bangsa. Jangan pernah ragu untuk menolak dengan tegas sikap dan perilaku intoleransi dan segala bentuk kekerasan. Sebab menolak keduanya adalah kunci keseimbangan demi terpeliharanya peradaban dan terciptanya perdamaian. Dengan cara saling menjaga kerukunan, dan keharmonisan antar umat beragama sejatinya akan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai menjadi lebih baik. Ingat, umat rukun Indonesia maju,” tandasnya.
(*)