Pengerukan Bendungan Batu Taba Agam Dimulai Pasca Tertimbun Material Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Sakato.co.id – Pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) memulai pengerukan Bendungan Cangkiang yang terletak di Nagari Batu Taba, Kabupaten Agam, Rabu 28 Juli 2025.

Bendungan tersebut rusak dan mengalami pendangkalan parah karena menjadi lokasi terakhir penampungan lahar dingin Gunung Marapi.

“Pengerukan menggunakan alat berat dimulai hari ini dengan menggunakan dua alat berat,” kata Waki Nagari Batu Taba, Rahmat Hidayat.

Ia mengatakan pengerukan akan diperkirakan memakan waktu selama 15 hari ke depan dengan kedalaman 2 meter.

Material berupa pasir hitam di bendungan yang memiliki luas genangan mencapai 3,5 hektare tersebut, akan dibawa ke tempat penampungan yakni bekas lahan yang juga terdampak aliran lahar.

“Pengerukan ini merupakan bagian dari mitigasi bencana mengingat pendangkalan yang terjadi di bendungan,” jelasnya.

Ia juga menyebut jumlah material pasir hitam yang akan dikeluarkan dari bendungan itu sebanyak 6.000 kubik, sementara isi material keseluruhan mencapai 23 ribu kubik.

“Kita harap pengerukan berjalan lancar sesuai jadwal sehingga potensi banjir lahar dingin bisa diminimalisir dan pengerukan ini sudah yang ketiga kali dilakukan sejak galodo,” ungkapnya.

Sementara, tokoh masyarakat Cangkiang, Rizal Sutan Mangkuto (37) berharap pengerukan tak hanya dilakukan di bendungan saja.

“Sebaiknya pengerukan juga dilakukan di sepanjang aliran sungai menuju bendungan yang juga telah mengalami pendangkalan,” katanya.

Ia juga harap aliran sungai menuju bendungan dikeruk sebagai antisipasi banjir jika turun hujan. Karena kondisi saat ini sudah dangkal dan tentu membuat cemas masyarakat.

Rizal juga menyampaikan posisi bendungan jauh dari pemukiman. Sementara aliran sungainya, dekat dengan pemukiman.

“Menurut saya pengerukan di bendungan memang penting, tapi pengerukan di sepanjang aliran sungai tak kalah penting,” imbuhnya.

Komentar