Sakato.co.id – Sudah dua hari warga Air Bangis Pasaman Barat melakukan aksi demosntrasi terkait konflik agraria di halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat. Namun perjuangan tersebut belum membuahkan hasil. Alih-alih menemui pendemo, Gubernur Sumbar Mahyeldi malah pergi ke Jakarta.
“Keberangkatan Gubernur Sumbar ke Jakarta dalam rangka penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma yang telah teragenda jauh hari. Bukannya untuk menghindari pertemuan dengan para pengunjuk rasa,” ungkap Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Kabiro Adpim) Setda Prov. Sumbar, Mursalim ditulis Rabu (2/8/2023).
Mursalim menjelaskan, penandatanganan MoU tersebut bertujuan untuk menjembatani calon mahasiswa asal Sumbar yang ingin berkuliah di Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma.
DUniversitas Dirgantara Marsekal Suryadarma cukup memiliki rekam jejak yang bagus terkait serapan pasar akan para alumnusnya. Itu terbukti dari lebih 80% lulusannya telah terserap di banyak maskapai luar dan dalam negeri.
“Ini demi perluasan akses pendidikan bagi generasi muda Sumbar dan itu telah disambut baik oleh UDMS, tidak mungkin itu kita abaikan. Selain itu, ini juga tentang menghargai sebuah komitmen,” terangnya.
Mursalim menyebutkan terkait aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat air bangis dan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumbar itu telah diterima secara resmi oleh beberapa pejabat terkait dari Pemprov Sumbar dan sudah ada titik terangnya.
“Terkait demo, telah diterima oleh Asisten 2, Kabag Kesbangpol, Kadis Pertanian, Kadis Kehutanan, Kadis LH dan Kasat Pol PP. Alhamdulillah telah ada kesepakatan, besok perwakilan mereka akan diterima Gubernur,” ungkap Kepala Biro Adpim Mursalim.
Ia menambahkan, sebenarnya Gubernur sejak kemaren ingin bertemu langsung dengan para pengunjuk rasa. Tapi karena padatnya jadwal kegiatan yang telah teragenda lama, maka itu baru bisa dilaksanakan besok.
“Sejak kemaren Gubernur telah berempati dengan memerintahkan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk terus mengawal kondisi para pengunjuk rasa yang beristirahat di Mesjid Raya Sumbar. Untungnya, itu ditindaklanjuti cepat oleh dinas terkait melalui pembagian logistik makanan dan pemeriksaan kesehatan gratis,”imbuh Mursalim.
Ia berharap pertemuan perwakilan pengunjuk rasa dengan Gubernur besok bisa membuahkan kata sepakat, sehingga masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan tenang serta bisa beraktivitas seperti semula. Apalagi menurutnya juga ada yang membawa anak-anak, ia mengatakan situasi itu tentu kurang bagus untuk mereka baik dari segi kesehatan maupun mental.
(rel)