Kejari Padang Gaungkan Semangat Anti-Korupsi di Hari Sumpah Pemuda

Sakato.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober, Kejaksaan Negeri (Kejari) Padang menyelenggarakan kampanye Hari Anti-Korupsi sebagai bentuk komitmen untuk memberantas korupsi di Indonesia.

Kepala Kejari Padang, Aliansyah, bersama Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Padang, Eriyanto, serta jajaran lainnya, turun langsung untuk menyosialisasikan pesan anti-korupsi kepada masyarakat Kota Padang.

banner 1080x788

Menurut Eriyanto, Kasi Intel Kejari Padang, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar memahami bahaya korupsi dan meningkatkan kesadaran untuk menolak segala bentuk tindakan korupsi.

“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, agar lebih sadar dan menolak tindakan korupsi. Kami ingin masyarakat, terutama anak-anak muda, lebih peduli dan paham akan bahaya korupsi,” jelasnya, Senin (28/10/2024).

Sebagai bagian dari kampanye, Kejari Padang membagikan stiker yang berisi pesan anti-korupsi kepada pengendara di beberapa titik strategis di Kota Padang.

Stiker-stiker ini berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat untuk senantiasa menolak dan melawan korupsi.

“Kami berharap pesan yang disampaikan melalui stiker ini dapat membuka mata masyarakat akan pentingnya menjaga integritas dan menjauhi korupsi,” tambahnya.

Selain membagikan stiker, Kejari Padang juga memasang spanduk anti-korupsi di sejumlah titik strategis, seperti di jalan Simpang Alai, Simpang Tinju, serta area publik lainnya di Kota Padang.

Spanduk ini dipasang di titik-titik yang sering dilalui masyarakat agar pesan anti-korupsi dapat tersebar luas.

“Kami juga memasang spanduk di instansi pemerintahan agar para pegawai selalu diingatkan untuk bekerja dengan jujur dan tanpa korupsi,” kata Eriyanto.

Tidak hanya terbatas pada pembagian stiker dan pemasangan spanduk, Kejari Padang juga merangkul generasi muda melalui berbagai program edukasi yang intensif.

Program-program seperti Jaksa Masuk Sekolah (JMS) dan Jaksa Masuk Kampus (JMK) dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para pelajar dan mahasiswa tentang bahaya korupsi.

“Kami ingin generasi muda paham tentang indikasi korupsi sejak dini, sehingga mereka dapat mencegahnya di masa depan,” ujar Eriyanto.

Eriyanto juga menegaskan bahwa generasi muda merupakan tulang punggung bangsa yang akan menentukan masa depan Indonesia.

“Anak-anak muda adalah masa depan bangsa ini. Jika sejak dini mereka sudah dibekali dengan nilai-nilai anti-korupsi, maka kita optimis bahwa di masa depan, mereka dapat membangun Indonesia yang bebas dari korupsi,” tuturnya.

Kampanye ini mendapat respons positif dari masyarakat, terutama di kalangan generasi muda yang merasa terdorong untuk berperan aktif dalam pencegahan korupsi.

Dengan adanya kampanye ini, Kejari Padang berharap masyarakat Padang dapat semakin sadar dan berperan dalam menjaga integritas serta menolak korupsi dalam setiap aspek kehidupan mereka.

“Kami berharap upaya ini dapat membangun semangat bersama untuk menolak korupsi demi Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *