Didorong Penurunan Harga Pangan, BI: Sumbar Alami Deflasi Signifikan pada Juli 2024

Sakato.co.id – Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa terjadi penurunan signifikan pada tingkat inflasi di Sumatera Barat pada bulan Juli 2024. Kondisi ini disebabkan oleh deflasi yang terutama dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah, dan daging ayam dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,71%; -0,28%; dan -0,05% (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram, menjelaskan bahwa deflasi ini merupakan kabar baik bagi masyarakat Sumatera Barat.

banner 1080x788

“Penurunan harga pangan ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi daya beli masyarakat,” ungkap Abdul Majid, dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Minggu (4/8/2024).

Ia jelaskan beberapa faktor yang menyebabkan deflasi ini antara lain peningkatan pasokan komoditas pangan dari dalam dan luar daerah, serta perbaikan infrastruktur jalan nasional utama Padang-Bukittinggi via Padang Panjang yang memperlancar distribusi. Selain itu, penurunan tarif angkutan udara juga turut berkontribusi pada deflasi di Sumatera Barat.

Kemudian ia menyebutkan, di antara kabupaten/kota di Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman Barat mencatat deflasi tertinggi pada bulan Juli.

“Hal ini disebabkan oleh penurunan harga komoditas pangan yang lebih signifikan dibandingkan daerah lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk menjaga Deflasi tetap terkendali, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain penyelenggaraan pasar murah, perbaikan infrastruktur jalan, dan peningkatan koordinasi antar lembaga terkait.

“Kami akan terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan pasokan untuk memastikan bahwa inflasi tetap terkendali,” tegas Abdul Majid.

“Deflasi yang terjadi di Sumatera Barat diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan meningkatnya daya beli masyarakat, diharapkan akan mendorong pertumbuhan konsumsi dan investasi,” imbuhnya.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *