6 Penumpang Kapal Mati Mesin di Selat Siberut Berhasil Diselamatkan Tim SAR Gabungan

Sakato.co.id – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap kapal KM. ST yang mengalami mati mesin di perairan Selat Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, berakhir sukses dan haru. Seluruh enam penumpang, termasuk empat Warga Negara Asing (WNA), berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat pada Minggu (26/10/2025).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mentawai, Rudi, menyatakan operasi SAR ini resmi ditutup setelah memastikan semua korban aman dan dievakuasi.

“Alhamdulillah, seluruh enam korban berhasil kami evakuasi dengan selamat. Ini adalah hasil dari kerja sama solid antara tim SAR gabungan, TNI, dan Polri,” ujar Rudi.

Rudi menjelaskan, insiden yang menimpa KM. ST, kapal berbendera Indonesia dengan tonase 0,5 GT, saat berlayar di sekitar perairan utara Pulau Siberut. Kapal tersebut tiba-tiba mengalami mati mesin.

Tim SAR Mentawai mulai bergerak cepat setelah menerima informasi dari kapten kapal di wilayah Hibala, Nias Selatan, pada pukul 09.00 WIB. Informasi tersebut menyebutkan adanya empat WNA yang membutuhkan evakuasi menuju Pokai dan Tuapejat.

Kronologi Evakuasi

Pukul 10.05 WIB: KN SAR Ramawijaya 240 Mentawai dan RIB 03 Mentawai segera diluncurkan dari Pelabuhan Pokai Sikabaluan menuju titik penjemputan di perairan Labuhan Bajau.

Pukul 12.05 WIB: Tim SAR berhasil menemukan kapal KM. ST dan langsung melakukan evakuasi. Enam korban dipisah: dua orang dievakuasi menggunakan RIB 03 ke Pokai, sementara empat korban lainnya dibawa KN SAR Ramawijaya 240 menuju Tuapejat.

Pukul 17.55 WIB: Seluruh korban tiba di pelabuhan tujuan masing-masing. Setelah semua dipastikan selamat, Operasi SAR dinyatakan Selesai dan Ditutup.

Enam korban yang berhasil dievakuasi terdiri dari dua WNI (Firman dan Siefu) dan empat WNA, yang dua di antaranya adalah perempuan. Data korban WNA menunjukkan mereka berusia antara 23 hingga 34 tahun.

Daftar Korban Selamat dengan Inisial:

F (Laki-laki/WNI)

S (Laki-laki/WNI)

SM (Perempuan/27 tahun/WNA)

GM (Perempuan/23 tahun/WNA)

PJE (Laki-laki/34 tahun/WNA)

ET (Laki-laki/33 tahun/WNA).

Meskipun cuaca di lokasi relatif mendukung dengan kecepatan angin rendah dan tinggi gelombang 0,5–1 meter, Kepala Kantor SAR Mentawai menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh unsur yang terlibat, termasuk Tim Rescue, Unit Siaga SAR Siberut, Koramil, dan Polsek Sikabaluan.

“Terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tim SAR gabungan, yang telah menunjukkan koordinasi solid dalam operasi kemanusiaan ini,” tutup Rudi, sembari menyatakan bahwa seluruh unsur yang terlibat kini telah dikembalikan ke satuannya masing-masing.

(*)

 

Komentar