Sakato.co.id – Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) telah membebaskan sebanyak 18 orang yang diamankan pada saat pemulangan paksa ratusan demonstran masyarakat Nagari Air Bangis, Jorong Pigogah Patibubur, Pasaman Barat, di Masjid Raya Sumbar, Sabtu kemarin.
“Jadi yang diamankan kemarin itu tidak ada tanda mereka menjadi provokator dan melanggar hukum, dan akhirnya semuanya dibebaskan Minggu siang (6/8/2023), setelah dilakukan pemeriksaan selama 1×24 jam,” ungkap Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, dalam keterangan persnya, Senin (7/8/2023).
Dwi menjelaskan, mereka yang diamankan kemarin itu terdiri dari lima orang masyarakat Air Bangis, empat aktivis mahasiswa dan selebihnya adalah praktisi hukum.
“Dari pemeriksaan, 4 mahasiswa yang diamankan mengaku sedang dalam tugas pembuatan skripsi. Sementara praktisi hukum hanya melakukan pengawasan jalannya kepulangan demonstran,” sebutnya.
Kemudian lanjut Kabid, dari hasil pemeriksaan 18 orang tersebut pihaknya berhasil menggali beberapa informasi, dan nantinya akan dikembangkan seiring berjalannya kasus ini.
Kemudian terkait dugaan intimidasi terhadap wartawan yang melakukan peliputan saat pemulangan demonstran, Dwi mengaku sedang melaku penyelidikan.
“Konflik pemulangan kemarin akan diselidiki, termasuk penyelidikan ke dalam internal kita. Apa yang salah kita akan perbaiki,” ujarnya.
“Termasuk dugaan intimidasi dari salah seorang oknum polisi kepada wartawan, pihaknya juga sedang memetakan sejauh mana bentuk pelanggarannya, yang penting jangan ada pemukulan. Maka bagi siapa yang merasa dipukul, silahkan dilaporkan,” imbuhnya.
Dan dalam kesempatan tersebut, Kabid Humas, atas nama Polda Sumbar, beserta Jajaran mengucapkan permintaan maaf jika pada waktu pemulangan masyarakat Air Bangis tersebut terjadi gesekan dan kekerasan terhadap rekan-rekan Jurnalis.
“Terkait Peristiwa yang terjadi dalam pengamanan di Masjid Raya, Saya mewakili Polda Sumbar meminta Maaf pada rekan rekan,” kata dia.
(*)
