Sempat Dimakamkan, Enam Korban Galodo di Sumbar Kembali Teridentifikasi

Sakato.co.id – Rasa duka yang menyelimuti keluarga korban bencana banjir bandang (galodo) di Sumatera Barat perlahan menemukan titik terang. Setelah melalui proses penantian panjang, Polda Sumatera Barat secara resmi menyerahkan sertifikat identifikasi kepada enam keluarga korban yang identitasnya kini telah terverifikasi secara ilmiah melalui uji DNA.

Penyerahan sertifikat ini berlangsung penuh khidmat yang diserahkan langsung Wakapolda Sumbar, Bigjen Pol Solihin di Aula Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang, Senin (22/12/2025).

Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumatera Barat, Brigjen Pol Solihin, menjelaskan bahwa dari total 28 jenazah yang sebelumnya belum teridentifikasi, enam di antaranya kini telah memiliki nama. Hasil ini didapat setelah Pusdokkes Polri berhasil mencocokkan data antemortem dari pihak keluarga dengan data postmortem dari jenazah.

“Tingkat keakuratannya mencapai 99 persen. Kami memahami betapa berharganya kepastian ini bagi keluarga yang ditinggalkan,” ujar Brigjen Pol Solihin.

Meskipun identitas telah terungkap, mayoritas keluarga sepakat untuk tidak memindahkan makam korban yang sebelumnya telah dikebumikan sebagai jenazah tanpa identitas.

Tio Alamsyah (7 tahun) menjadi satu-satunya jenazah yang akan dipindahkan. Pihak keluarga meminta almarhum dibawa dari TPU Agam untuk dimakamkan kembali di tanah kelahirannya, Panyalaian, Tanah Datar.

Lima Korban Lainnya tetap beristirahat di lokasi pemakaman saat ini (TPU Bungus dan TPU Agam). Pihak otoritas hanya akan melakukan penggantian identitas pada batu nisan agar keluarga dapat berziarah dengan tenang.

Berikut adalah daftar nama 6 korban yang berhasil teridentifikasi:

1. Rudi Apriko Putra (45 tahun) – dimakamkan di TPU Agam, Sungai Jariang. Hanya batu nisan yang akan diganti sesuai nama.

2. Karim (60 tahun) – dimakamkan di TPU Agam. Batu nisan akan diganti.

3. Okta Nadiva (anak perempuan) – dimakamkan di TPU Agam. Batu nisan akan diganti.

4. Oskarmon (50 tahun) – dimakamkan di TPU Bungus. Batu nisan akan diganti.

5. Lydia Lestari (44 tahun) – dimakamkan di TPU Bungus. Batu nisan akan diganti.

6. Tio Alamsyah (7 tahun) – dimakamkan di TPU Bungus, namun jenazah akan dipindahkan ke Panyalaian, Tanah Datar atas permintaan keluarga.

Plt. Kabid Dokkes Polda Sumbar, AKBP dr. Faisal, menegaskan bahwa kerja kemanusiaan ini masih jauh dari kata selesai. Saat ini, tim DVI (Disaster Victim Identification) masih terus berupaya mengidentifikasi sisa korban yang ada.

“Masih ada 28 jenazah lagi yang kami upayakan, terdiri dari 12 laki-laki, 9 perempuan, serta 7 bagian tubuh (body part). Sampel DNA semuanya sudah dikirim ke Pusdokkes Polri dan kami sedang menunggu hasil rekonsiliasi data,” jelas dr. Faisal.

Polda Sumatera Barat terus menghimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk tetap menjalin komunikasi intensif dengan posko DVI. Keberhasilan identifikasi ini diharapkan dapat memberikan ketenangan batin bagi keluarga yang selama ini didera ketidakpastian.

(*)

Komentar

News Feed