Muhammad Khalid, Mantan Wartawan Memilih jadi Pengusaha Kini Maju di Pemilihan Legislatif

Sakato.co.id – Menyejahterakan masyarakat sesuai potensi daerah menjadi visi utama seorang Muhammad Khalid memantapkan hati terjun sebagai bakal calon legislatif Dapil V Limapuluh Kota yang diusung oleh Partai Gerindra.

Berasal dari keluarga petani, pria yang lahir di Baruh Gunung Lima Puluh Kota pada 19 Desember 1984 ini tertarik untuk melangkahkan kaki ke dunia politik sebagai jembatan masyarakat dalam penyampaian aspirasi sesuai aturan yang berlaku untuk mewujudkan masyarakat sejahtera.

banner 1080x788

“Saya terjun ke dunia politik ini karena potensi Lima Puluh Kota masih kurang mendapatkan aspirasi atau penyaluran suara yang kurang sampai ke pemerintah. Apalagi saya berasal dari keluarga sederhana, tampak aspirasi rakyat sulit untuk disalurkan,” jelasnya.

Sebelum terjun ke dunia politik, Khalid memang sudah memiliki jiwa aktivis sejak dirinya duduk di bangku MTI Koto Panjang. Saat itu, Khalid mulai aktif mengkritisi kebijakan yayasan yang tidak sesuai.

“Gejolak aktivis itu sudah ada sejak saya kelas 4 MTI atau setara kelas 1 MAS, saya ikut mengkritik beberapa kebijakan yang memang tidak sesuai dengan cara yang bijak,” jelasnya.

Meski aktif dengan jiwa aktivis, Khalid tetap tidak mengesampingkan pendidikannya. Ia masih menyeimbangkan nilai akademik dengan organisasinya.

“Menurut saya meski saya ikut organisasi tapi akademik ini memang harus sejalan. Alhamdulillah selama sekolah saya masih bisa berprestasi selain menjadi akitivis,” ungkapnya.

Setelah menamatkan pendidikan di bangku MTI Kotopanjang (2005), Khalid melanjutkan pendidikan di IAIN Imam Bonjol Padang. Selama dua tahun duduk di bangku perkuliahan dengan jurusan Ekonomi Islam, Khalid pindah ke Jurusan Jinayah Syiasah (Pidana Politik) dan menamatkan pendidikan di tahun 2012.

Selama masa perkuliahan, Khalid aktif di berbagai organisasi kampus. Organisasi yang pernah diikutinya yakni Kabid Permalipa (2006-2007), Komandan Menwa IAIN Imam Bonjol Padang (2008-2009), Intruktur HMI (2009-sekarang). Sejak tamat, Khalid aktif sebagai Wakil Seretaris DPD Perti Sumbar (2013-2018).

Selain itu ia juga mengikuti pendidikan Non Formal di Intermediete Training HMI (LK II) (2009), Suskapin Menwa (2009).

Khalid sempat melanjutkan pendidikan S2 di Unand dengan jurusan Konsentrasi Hukum Tata Negara, karena beberapa kendala, pendidikan Khalid terputus.

Namun semangatnya tak pernah putus. Menurutnya mungkin melanjutkan pendidikan belum jalannya saat itu, Khalid memilih meniti karir sebagai DPD Perti Sumbar.

“Saya diajak kerja oleh kenalan saya di DPD Perti Sumbar, saat itulah nilai politik saya kembali diasah dan disana muncul ketertarikan di dunia politik meskipun dasarnya sudah ada sejak saya masih sekolah dan dibangku perkuliahan,” ungkapnya.

Selain itu, Khalid juga bertemu dengan tokoh-tokoh politik yang langsung membuat matanya terbuka masuk ke dunia politik.

Khalid sempat maju sebagai bacaleg di tahun 2019 dengan diusung partai PBB. Namun keberuntungan tak berpihak padanya. Kekalahannya menjadi semangat baru untuk maju di 2024 ini dengan Gerindra.

“Niat saya ingin maju karena hak dan kewajiban masyarakat yang diberikan pemerintah belum maksimal sesuai UUD. Misalnya hak anak yatim, warga terlantar, akses pendidikan dan kesehatan yang merupakan hak mutlak warga negara belum maksimal diberikan ke masyarakat,” jelasnya.

“Sementara kita sebagai perwakilan masyarakat harus bisa menjadi perpanjangan tangan dalam penyampaian aspirasi sesuai aturan yang berlaku. Hal itu yang menggerakkan hati saya untuk maju kembali,” sambungnya.

Khalid mengungkapkan apabila dirinya terpilih dalam pemilu 2024 nanti, pihaknya akan mengawal dan mendorong pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan di Kabupaten Lima Puluh Kota yakni Kecamatan Suliki, Gunung Omeh, dan Bukit Barisan, khususnya di bidang pertanian.

“Kita melihat potensi daerah, mayoritas disini daratan tinggi, masyarakat banyak bergerak di bidang perkebunan. Saya lihat petani-petani disana memiliki potensi untuk berkembang. Suatu saat nanti saya ingin daerah ini sebagai central agrowisata,” jelasnya.

Menurutnya sebagai wakil rakyat menyuarakan potensi daerah perlu dijembatani antara masyarakat dengan pemerintah. Bahkan aspirasi-aspirasi masyarakat tentang kendala yang menghambat kesejahteraan.

“Jadi harus ada jembatan untuk mewujudkan kesejahteraan itu. Sebagai wakil rakyat tentu kita dapat mengawal dan mendorong pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat,” ungkapnya.

Khalid yang saat ini menjadi Owner Menara Textile Jakarta juga merupakan mantan jurnalis di beberapa media. Ia sempat menjadi wartawan di PadangMedia.com (2011), Wartawan Antara Sumbar (2012), Wartawan Padang Express (2014).

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *