Sakato.co.id – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat, Mahyuddin menyebutkan bahwa tujuan Moderasi Beragama adalah untuk mencegah terjadi ekstrem kiri dan ekstrem kanan sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan di tengah masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Mahyudin dalam kegiatan Media Ghatering dengan sejumlah awak Jurnalis di Padang Panjang, Selasa Kemarin (5/12/2023).
“Moderasi beragama sebetulnya adalah agar masyarakat memahami agama itu secara benar. Tidak ekstrem ke kiri dan ekstrem ke kanan,” ungkapnya.
Jika ini terjadi, kata Mahyuddin, akan menjadi boomerang sehingga akan terjadi gesekan-gesekan di tengah-tengah masyarakat.
“Kadang ada yang mengatakan bahwa ya di situ kafir, di sini kafir. Itu kan terlalu ekstrem. Di sinilah pentingnya Moderasi Beragama yang mengajarkan kita memahami ajaran agama itu secara benar,” sebutnya.
Untuk penguatan moderasi beragama Kemenag Sumbar terus mensosialisasikan kepada masyarakat bersama stakeholder yang ada, supaya dalam berkehidupan saling menghargai dan menjaga.
“Moderasi itu bukan hanya umat antar agama, tapi juga internal sesama muslim harus rukun dalam kehidupan masyarakat perlu berjalan dengan damai,” kata dia.
Lebih lanjut Mahyudin menginformasikan, Kemenag Sumbar ikut ambil peran untuk menggalakkan tujuh program prioritas Kemenag dalam strategi pemberitaan.
“Ketujuh program tersebut yakni Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Kemandirian Pesantren, Cyber Islamic University, Religiosity Index dan Kerukunan Umat Beragama,” pungkasnya.
(*)