Sakato.co.id – Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) menciptakan sejarah baru! Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, mereka menggelar sebuah kegiatan unik dan spektakuler: marandang massal pertama kalinya dalam sejarah institusi kepolisian di Sumatera Barat. Acara akbar ini berlangsung pada Minggu (22/6/2025) sejak pukul 06.00 WIB di area Car Free Day, tepat di depan Mapolda Sumbar, Jalan Sudirman, Kota Padang.
Inisiatif luar biasa ini datang langsung dari Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Dr. Gatot Tri Suryanta, yang dikenal sebagai sosok pemimpin dengan pendekatan humanis, religius, dan inovatif dalam membangun citra Polri di tengah masyarakat.
“Marandang bukan sekadar memasak. Ini adalah budaya, kebanggaan, dan simbol kedekatan kita dengan masyarakat. Melalui momentum Hari Bhayangkara ke-79 ini, kita ingin membumikan randang hingga ke pentas dunia, sekaligus menciptakan sejarah baru bagi institusi kepolisian,” tegas Irjen Pol Dr. Gatot Tri Suryanta dengan penuh semangat.
Tak tanggung-tanggung, kegiatan marandang massal ini melibatkan 1.000 anggota Bhayangkari dari seluruh jajaran Polda Sumbar. Mereka bahu-membahu memasak 1 ton daging sapi yang dibagi ke dalam 100 tungku masak. Setiap tungku akan dikelola oleh tim berisi 10 juru masak, yang akan mengolah sekitar 10 kg daging menjadi sajian khas randang Minangkabau yang lezat.
“Diperkirakan, lebih dari 10.000 porsi randang lengkap dengan nasi akan dibagikan kepada masyarakat umum, tamu undangan, anggota kepolisian, dan perwakilan lembaga pemerintahan serta swasta,” ungkap Kapolda.
“Ini menunjukkan komitmen Polda Sumbar untuk berbagi kebahagiaan dengan seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya.
Kemegahan acara ini tak berhenti sampai di sana. Kegiatan marandang massal ini juga akan dinilai oleh Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dengan dua kategori pencapaian yang prestisius:
1. Pemasakan randang oleh Bhayangkari terbanyak.
2. Jumlah randang berbahan daging sapi terbanyak yang dimasak serentak.
Menurut Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dra. Susmelawati Rosya, kegiatan ini bukan hanya berfokus pada pemecahan rekor semata, tetapi juga sebagai bentuk nyata keterlibatan dan kontribusi Bhayangkari serta kepolisian dalam memajukan budaya lokal.
“Kita ingin tunjukkan bahwa Bhayangkari adalah bagian penting dalam mendukung institusi kepolisian, sekaligus agen pelestari budaya daerah seperti randang. Kegiatan ini murni dari masyarakat, untuk masyarakat,” tutur Kombes Pol Susmelawati Rosya.
Lebih lanjut, Kabid Humas menjelaskan bahwa Polda Sumbar, di bawah kepemimpinan Irjen Gatot, terus berinovasi dalam pendekatan sosial dan spiritual. Selain giat marandang ini, Irjen Gatot juga menginisiasi program-program lain yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, seperti:
-Gerakan Subuh Berjamaah
-Khatam Al-Qur’an Polri se-Sumbar
-Zero Tawuran dan Zero Balap Liar
-Pembentukan Sahabat Kapolda di tiap daerah
Semua program tersebut diarahkan untuk membentuk wajah Polri yang religius, inklusif, dan melebur dengan denyut kehidupan masyarakat.
Tak heran, kegiatan marandang massal ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Selain menjadi ajang rekor, acara ini juga menjadi sarana kebersamaan, pelestarian budaya, dan promosi kuliner khas Minangkabau yang telah mendunia.
“Ini bukan hanya perayaan, tapi bukti komitmen Polri yang semakin dekat dan dicintai masyarakat. Lewat randang, kita jalin rasa, satukan langkah,” pungkas Kapolda.
(*)
Komentar