UNAND Bantu Mahasiswa Lewat Beasiswa, Pelatihan Kewirausahaan, hingga Program CSR

Sakato.co.id – Universitas Andalas (UNAND) terus berkomitmen membantu mahasiswanya yang menghadapi kendala finansial dalam pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Upaya ini membuahkan hasil signifikan, satu dari empat mahasiswa UNAND kini telah tercakup dalam program beasiswa.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris UNAND, Dr. Aidinil Zetra, MA, dalam acara Bincang Santai dengan rekan-rekan media pada Selasa (26/8/2025), di Ruang Rapat Kantor Humas UNAND.

Aidinil menjelaskan bahwa banyak mahasiswa UNAND mengalami kesulitan membayar UKT akibat dampak perlambatan ekonomi di Sumatera Barat. Selain itu, faktor bencana alam juga menjadi pemicu utama.

“Sekitar 20% mahasiswa UNAND mengalami kendala pembayaran UKT,” ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, UNAND menyediakan empat jenis beasiswa internal:

1. Dana dari Unit Pengelola Zakat (UPZ) UNAND

2. Wakaf

3. Dana Abadi

4. Belanja Bantuan Sosial

Tahun 2025 ini, sebanyak 3.000 mahasiswa UNAND telah menerima penurunan UKT untuk semester genap dan ganjil, dengan persentase penurunan bervariasi antara 50 hingga 100%. Selain itu, pada 2024, UPZ UNAND telah menyalurkan 861 beasiswa kepada mahasiswa.

Aidinil menegaskan, UNAND tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan finansial, tetapi juga memberdayakan mahasiswa agar mandiri.

“UNAND tidak hanya memberikan ikan, tetapi juga memberikan pancing,” ungkapnya.

Kampus ini mengadakan berbagai pelatihan kewirausahaan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan bisnis. Tujuannya agar para penerima beasiswa dapat “naik kelas” dan menciptakan peluang bisnis serta jaringan, termasuk dengan dukungan dari para alumni.

Dalam kesempatan tersebut, Aidinil menyampaikan apresiasinya kepada media yang dinilai telah menjadi “jembatan” antara kampus dan masyarakat. Berkat pemberitaan positif, UNAND berhasil menarik perhatian perusahaan-perusahaan yang menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk beasiswa.

“Sebanyak 22 perusahaan telah memberikan dana CSR untuk beasiswa,” katanya. “Tidak hanya itu, perusahaan-perusahaan ini juga bersedia menampung lulusan UNAND yang kompeten.”

Aidinil juga mengumumkan kabar baik terkait pengembangan akademik UNAND. Kampus ini segera mengoperasikan dua program studi (prodi) baru, yaitu Ekonomi Syariah dan Arsitektur.

Selain itu, dalam waktu dekat, UNAND akan membuka prodi baru di Payakumbuh dan Dharmasraya, yaitu Komunikasi Digital dan Ekonomi Digital, yang dinilai sangat dibutuhkan oleh pasar kerja saat ini.

Keberhasilan UNAND dalam meningkatkan citra juga terlihat dari lonjakan jumlah pendaftar. Jumlah pendaftar UNAND naik menjadi 80.000 pada tahun ini, dari sebelumnya 70.000. Peminat dari mahasiswa luar negeri juga terus meningkat, sebuah pencapaian yang menurut Aidinil tidak lepas dari peran media.

(*)

 

Komentar