Sakato.co.id – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) dramatis berhasil dilakukan oleh Kantor Basarnas Mentawai, menyelamatkan lima awak Kapal Nelayan “Rezeki Sentosa 8” yang terdampar di perairan antara Pulau Sipora dan Pagai Utara. Kapal tersebut dilaporkan mengalami kerusakan parah setelah as mesinnya patah di tengah laut lepas.
Lima nelayan tersebut ditemukan dalam keadaan selamat setelah lebih dari dua hari terombang-ambing di lautan, bergantung pada arus.
Insiden naas ini diperkirakan terjadi pada Kamis, 13 November 2025, pukul 13.00 WIB, saat kapal berbendera biru-putih itu dalam perjalanan dari Sibolga menuju perairan Mentawai untuk mencari ikan.
Namun, kabar kecelakaan baru diterima Basarnas Mentawai pada Sabtu, 15 November 2025, pukul 14.24 WIB, dari Tombang Hutagalung, kerabat salah satu korban. Berdasarkan laporan, kapal tidak dapat bermanuver sama sekali. Perkiraan lokasi kejadian (LKP) awal berada di koordinat 2∘26′48.8″S–99∘57′45.3″E, berjarak sekitar 33,34 Nautical Mile (NM) dari Dermaga Tuapejat.
Menanggapi laporan yang krusial ini, Tim Rescue Kansar Mentawai segera bergerak cepat.
“Setelah menerima laporan, Tim Rescue Kansar Mentawai langsung kami berangkatkan pukul 14.40 WIB menggunakan RIB 02 Mentawai, dilengkapi peralatan evakuasi, medis, dan komunikasi lengkap menuju LKP,” ujar Kepala Kantor SAR Mentawai, Rudi, dalam keterangan persnya, Minggu (16/11/2025).
Setelah menempuh perjalanan laut selama kurang lebih 1 jam 30 menit, tim tiba di area pencarian. Kurang dari satu jam sejak tiba, tepatnya pada pukul 17.45 WIB, Tim SAR berhasil menemukan kelima survivor (korban selamat) sekitar 2,93 NM arah selatan dari titik awal perkiraan.
Lima awak kapal yang ditemukan selamat adalah: Rahman Sahendra (54), Latif (47), Antoni (40), Komarudin (41), dan Wardoyo Samosir (55).
“Kami memastikan tidak ada korban lain di lokasi. Jumlah korban selamat sesuai dengan verifikasi terbaru kami,” tambah Rudi.
Operasi penyelamatan kemudian dilanjutkan dengan kapal utama KN SAR Ramawijaya 240 yang tiba di lokasi. Kapal tersebut langsung melakukan towing (penarikan) terhadap kapal nelayan yang rusak menuju lokasi pendaratan terdekat.
Seluruh survivor dan kapal berhasil merapat dan sandar dengan selamat di Pelabuhan Sikakap pada Minggu dini hari, 16 November 2025, pukul 00.05 WIB.
“Kami mengerahkan tim terbaik serta peralatan lengkap, termasuk KN SAR Ramawijaya 240 dan RIB 02 Mentawai, untuk memastikan seluruh korban dapat ditemukan dan dievakuasi dengan selamat. Terima kasih atas kerja sama seluruh pihak dalam mendukung kelancaran operasi ini,” pungkas Rudi.
Setelah seluruh awak kapal dipastikan selamat dan dievakuasi, Operasi SAR dinyatakan ditutup pada pukul 00.25 WIB, dan seluruh unsur yang terlibat kembali ke pangkalan mereka.
(*)






Komentar