Sakato.co.id – Dinas Pertanian Kota Padang mencatat, sebanyak 10,34 hektare lahan pertanian di Padang terdampak banjir yang terjadi pada 7 Maret lalu. Akibatnya warga mengalami kerugian karena gagal panen.
“Ada 10,34 hektare lahan pertanian yang terkena banjir, tentu kita sangat menyayangkan kondisi ini,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani, dikutip dari laman infopublik.id, Senin (18/3/2024).
Menurut Yoice, lahan petanian yang paling besar terdampak banjir yakni sawah. Padi yang hampir masak mengakibatkan gagal panen.
“Lahan persawahan paling luas terdampak yakni di Kecamatan Koto Tangah,” ungkap Yoice.
Selain padi, kebun terong, semangka, serta cabai milik petani ikut terdampak banjir. Ditaksir kerugian mencapai Rp74.325.000,-.
Kadis Pertanian mengimbau kepada petani yang terdampak banjir untuk menjadi peserta Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP). Melalui asuransi ini, petani hanya membayar Rp36.000/ha permusim tanam.
“Petani yang ikut asuransi, apabila terjadi banjir, kekeringan, maupun serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), akan bisa mengklaim asuransinya Rp6 juta per hektare permusim tanam,” kata dia.
(*)