Sakato.co.id – Puluhan disabilitas mendatangi rumah Calon Legislatif DPR RI Dapil 1, Fakhrizal. Ditemani oleh ketua DPD Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin), Sumbar, Feri Naldi.
Fakhrizal juga tampak antusias dengan kedatangan mereka dan mempersilahkan masuk ke ruangan tamu. Saat memulai percakapan yang dibuka oleh Feri, mereka terlihat serius dan sesekali sesama mereka menggunakan bahasa isyarat.
Secara bergantian mereka menyampaikan aspirasi, jika Fakhrizal terpilih nanti menjadi Anggota DPR agar kaum mereka diperhatikan, terurama menyangkut 3 hal.
Penyandang disabilitas sangat rentan dengan diskriminasi, baik dari segi tindakan, kebijakan, hingga pandangan buruk dari orang-orang di sekitarnya. Bahkan mereka masih kurang diperhatikan oleh pemerintah dalam memenuhi haknya.
“Kami sulit mendapatkan lapangan kerja, Pak. Apalagi kami juga susah mengurus SIM. Pihak kami sudah berulang kali mendatangi kantor kepolisian untuk mengurus SIM. Namun, mereka selalu gagal dalam tahap tes kesehatan,” ungkap Feri, Minggu (21/1/2024).
Ia mengatakan teman-teman yang semuanya dari organisasi Gerkatin pernah mengurus SIM di polres, namun selalu ditolak oleh petugas terutama petugas di bagian pemeriksaan kesehatan. Alasan utamanya tunarungu tidak bisa mendengar dan tidak memenuhi syarat sehat jasmani dan rohani.
“Ketiadaan SIM bagi disabilitas rungu membuat tunarungu banyak yang dipecat oleh perusahaannya akibat tidak bisa mengakses pekerjaan akibat tidak memiliki SIM. Ini sangat menyulitkan kami dan menghalangi mata pencarian bagi disabilitas rungu,” jelasnya.
Padahal di lapangan, tidak sedikit dari tunarungu yang mengendarai motor juga ada yang membawa mobil dan semua baik-baik saja.
Dalam kesempatan tersebut, anggota Gerkatin juga menyampaikan sulitnya lapangan pekerjaan. Banyak perusahaan yang menolak karena menganggap mereka tidak mampu dan layak.
Selain itu mereka juga menyampaikan aspirasi mahalnya alat bantu dengar. “Kami berharap ada kepedulian pemerintah terhadap disabilitas dan memberikan peluang yang cukup baik itu pekerjaan dan kesempatan lainnya,” ujarnya.
Feri juga menyampaikan, mereka butuh fasilitas olahraga bagi tunarungu yang hobi olahraga agar prestasi disabilitas di Sumbar bagus.
Menanggapi hal itu, Fakhrizal yang mengatakan bahwa terkait lapangan pekerjaan, sudah ada undang-undang yang mengatur bahwa peerusahaan swasta wajib mempekerjakan paling sedikit 1 persen penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja.
“Namun kebijakan undang undang tersebut belum optimal, kita akan mendorong kebijakan itu. Kita akan memperjuangkan hak-hak disabilitas, saat saya menjadi kapolda saya berusaha perhatikan semuanya, kalau ada niat, tidak sulit. Kalau ada kemauan selalu ada jalannya,”imbuhnya.
Tak hanya itu, Fakhrizal mengatakan terharu dengan kedatangan puluhan disabilitas tersebut, terlepas itu bentuk dukungan atau tidak. “Kebutuhan teman-teman disabilitas harus diperjuangkan,” pungkasnya.
(*)