Sakato.co.id – Bakal Calon Bupati (Bacalon) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Bakri Maulana mengaku kecewa kepada Partai Nasdem yang tidak memberikan rekomendasi kepada dirinya untuk menjadi Bacalon pada kontestasi Pilkada serentak 2024 mendatang.
Ia akui rekomendasi untuk Bacalon Bupati Pesisir Selatan dari Partai Nasdem periode 2024-2029 malah diberikan kepada Hendrajoni.
Surat rekomendasi tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem, Surya Paloh.
“Saya mengaku kecewa, karena DPP Nasdem langsung merekomendasikan Hendrajoni, tanpa melakukan assessment dan survey yang rencananya akan dilakukan pada Juni 2024 ini, padahal saya juga kader dan anggota dari Partai Nasdem,” ungkap Bakri Maulana, dalam keterangan persnya di Padang, Senin (3/6/2024).
Bakri Maulana menegaskan, seharusnya sebagai Partai Politik, Nasdem menjalankan aturan – aturan yang telah ditetapkan partai.
Padahal kata dia, semenjak tahun 2023 lalu ia telah melakukan sejumlah sosialisasi dan membranding dirinya di tengah-tengah masyarakat di Pesisir Selatan.
“12 orang yang mendaftar sebagai bakal calon bupati Pessel telah melakukan pembayaran uang survey kepada Nasdem. Setelah Nasdem merekomendasikan Hendrajoni, uang survey kami telah dikembalikan. Seharusnya, Nasdem menjalankan aturan dengan melakukan assessment dan survey kepada calon – calon yang telah ada,” tegasnya.
Lebih lanjut Bakri Maulana menjelaskan, selain di Partai Nasdem, ia juga telah mendaftar pada sejumlah Partai seperti ke Gerindra, PKB, PPP, Demokrat serta PAN.
“Kita juga masih menunggu assessment dari partai yang sudah juga kita ikut mendaftar, semoga ada rekomendasi yang menjadikan saya sebagai Bacalon Bupati Pessel nantinya,” Bakri Maulana yang akrab disapa Pak BM
“Dukungan semangat dari teman-teman dan arahan tokoh masyarkat Pessel baik di ranah maupun di rantau yang membuat saya sampai ke tahapan Pilkada,” imbuhnya.
Pak BM merupakan anak bungsu dari lima bersaudara ini merupakan sosok pengusaha Nasional asal Minang yang sukses di perantauan.
Anak pasangan Ismail dan Manyar ini lahir pada 8 Agustus 1962 di Kampung Anakan Batang Kapas Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat.
Ia menjalani masa kecilnya seperti anak-anak Pasisia lainya, putra anak petani memiliki semangat yang tinggi menyelesaikan pendidikannya, menamatkan SD Anakan tahun 1974 dan SMP Negeri Batang Kapas lulus. 1977 serta sekolah menengah atasnya di SMA Negeri Salido lulusan 1981.
Pada tahun 1993, Ia akhirnya memutuskan merantau ke Tanah Jawa setelah melalui perenungan yang cukup panjang sesuai dengan pepatah, Ka ratau madang di hulu, babuah babungo balun. Ka rantau bujang dahulu dikampung paguno balun. Dia memilih menetap di Kota Bogor, selain mencari penghidupan juga tak lupa melanjutkan pendidikan.
Bakri Maulana merupakan tamatan S1 Fakultas Ekonomi Ibnu Khaldun, dan pendidikan magisternya di Manajemen Pembangunan Daerah IPB Bogor pada tahun 2011.
Bakri M telah memasuki berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan serta bisnis, tercatat sampai saat ini adalah Ketua DPD APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) Kota Bogor dan Ketua Harian Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER), mitra pemerintah untuk pemberdayaan UMKM.
Pada saat beraktualisasi diri sebagai pengusaha juga tidak melupakan kampung halamannya, maka tak pelak sebagai Ketua Himpunan Keluarga Batang Kapas (HKB) diembannya dari tahun 2022. Bakri M telah memasuki berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan serta bisnis, tercatat sampai saat ini adalah Ketua DPD APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) Kota Bogor dan Ketua Harian Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER), mitra pemerintah untuk pemberdayaan UMKM.
Bakri M juga menghadapi tantangan lain di bidang politik. Ia pernah menjadi sekretaris tim sukses Pilkada Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan – Dede Yusuf untuk Kabupaten Bogor. Bahkan dalam hal Pilpres juga pernah menjadi Sekretaris Timses Pasangan Amien Rais – Siswono Yudo Husodo karena Bakri M sepanjang tahun 2002 hingga 2006 terlibat dalam pengurus DPD PAN Kabupaten Bogor.
(*)