Sosialisasi Asta Protas, Kakanwil Kemenag Sumbar Minta Tokoh Lintas Agama Ikut Sukseskan Asta Cita Presiden

Sakato.co.id – Kepala Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat, Mahyudin sosialisasikan Asta Protas Kemenag Berdampak atau delapan program prioritas Kemenag berdampak kepada tokoh lintas agama.

Berpusat di Hotel Rangkayo Basa Padang, Kamis (20/3/25) Kakanwil mengungkapkan sejumlah progam luar biasa melalui Asta Protas yang digagas Menteri Agama.

banner 1080x788

Menurutnya hal ini merupakan langkah konkret Kemenag untuk menyelesaikan Asta Cita serta 17 program prioritas yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto.

Diantaranya 8 Protas Kemenag berdampak tersebut, meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan menjadi poin pertama dalam Asta Protas.

Sedikitnya terdapat lima hal krusial yang perlu dilakukan dalam upaya membangun kehidupan beragama yang baik. Peningkatan kualitas kerukunan, penguatan moderasi beragama pengembangan dan insersi kurikulum berbasis cinta kemanusiaan dan penghargaan terhadap perbedaan.

Selain itu dikatakannya, pemberdayaan dan pemeliharaan rumah ibadah menjadi hal penting untuk dilakukan, diiringi penguatan pembinaan umat.

Disamping itu, Mahyudin menjelaskan peningkatan kualitas kerukunan sedikitnya bisa diperkuat dengan lima hal.

Pertama, penguatan regulasi kerukunan umat beragama (tidak cukup dengan SKB Menteri), peningkatan trilogi kerukunan, pembentukan agen kerukunan tingkat Kabupaten/Kota.

Selain itu perlunya penguatan peran KUA untuk mendeteksi dini potensi konflik sosial berdimensi Keagamaan.

“Regulasi kerukunan umat beragama perlu perkuat, termasuk penguatan peran KUA untuk mendeteksi dini potensi konflik berdimensi keagamaan,” lanjut Mahyudin.

Ketika sudah terdeteksi tentu akan membutuhkan keterlibatan para tokoh agama agama yang ada di Sumbar untuk menyelesaikan dengan baik, sambungnya.

Demikian juga dengan Intensifikasi kampanye nilai, kearifan lokal dan budaya, semestinya mampu menopang kerukunan umat di Indonesia.

“Misalnya dengan melakukan pendekatan dan komunikasi yang baik dengan para tokoh, alim ulama, Ninik mamak dan Bundo kanduang di Sumatera Barat.” Sebut Mahyudin.

Untuk penguatan moderasi beragama, Mahyudin mengharapkan bisa dilakukan kepada seluruh jenjang, jenis dan jalur pendidikan. Kedua berbasis isi perubahan iklim, pelestarian lingkungan, HAM dan kesetaraan gender dan inklusif.

Ketiga, pelibatan kaum muda dalam isu strategis membangun kehidupan beragama. Menurut Mahyudin hal ini menjadi penting, pada jaman dulu sering sukses dilakukan karena digerakkan oleh kaum muda.

Dinilai Mahyudin, apa yang pernah digagas Kemenag melalui giat perkemahan pemuda lintas agama tahun -tahun sebelumnya patut diapresiasi.

Dimana giat ini diharapkan sebagai wadah para pemuda lintas agama bisa bersilaturahmi, berbaur bahkan tidur bersama dalam satu tenda di tengah perbedaan keyakinan yang ada.

Keempat, melalui budaya digital dan media sosial. Media sosial menjadi center informasi di era digital. Termasuk lintas Kementerian/lembaga/Pemda Perpres Nomor 58 Tahun 2023.

Pengembangan dan insersi kurikulum berbasis cinta kemanusiaan dan penghargaan terhadap perbedaan. Baik di lembaga pendidikan agama dan keagamaan.

“Semoga kegiatan ini terus berlanjut dalam kegiatan dialog serupa kedepannya. Semakin sering bertemu, berdialog, semakin bisa meminimalisir permasalah keagamaan di tengah masyarakat” harapnya.

Sementara itu Duski Samad selaku ketua FKUB Sumbar mengatakan forum keagamaan adalah jembatan silaturahmi memperkuat dan memperkokoh keharmonisan.

Duski Samad meyakini ketika tokoh agama senantiasa dilibatkan dalam setiap aspek dalam konteks kehidupan beragama, akan memudahkan terwujudnya harmonisasi dan kerukunan.

Semakin sering melaksanakan pertemuan antar tokoh agama agama yang ada, semakin mempermudah mengatasi perbedaan atau pun permasalahan di tengah masyarakat, ujarnya.

Hadir Kabid PHU, M Rifki selaku pengurus FKUB Sumbar, Ketua Permabudhi Sumatera Barat Sahari, Founder Forum Komunikasi Masyarakat Tionghoa Indonesia Kota Padang Valentinus Gunawan, para tokoh ulama Sumbar.

(ril)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *