Sakato.co.id – Pihak Universitas Negeri Padang (UNP) telah menutup proses pendaftaran penerimaan calom mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Berbasis Test (SNBT/UTBK) 2024. Total jumlah pendaftar untuk jalur ini diklaim membludak dibanding tahun sebelumnya.
“Proses pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Test atau SNBT hari ini prosesnya kita tutup,” ujar Ganefri saat jumpa pers perihal SNBT/UTBK di Universitas Negeri Padang, Jumat (5/4/2024).
Diketahui, proses pendaftaran SNBT/UTBK telah dibuka sejak 21 Maret-5 April lalu. Jumlah pendaftar yang akan ujian di pusat UTBK UNP mencapai 21.543 orang, yang dibagi menjadi 16 sesi.
Ujian gelombang pertama 2 -27 Mei. Selanjutnya ujian gelombang kedua dijadwalkan pada 14-20 Mei 2024. Sementara untuk pengumuman kelulusan UTBK 2024 akan dilakukan pada 13 Juni mendatang.
Di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) sendiri total ada 3 pusat lokasi UTBK. Pusat UTBK pertama berlokasi di Kampus UNP di Kawasan Air Tawar, lokasi UTBK 2 di Kampus Unand. Selanjutnya lokasi ketiga di Kampus ISI Padang Panjang. Selain itu ada juga satu tambahan sub lokasi UTBK UNP di Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
UNP sendiri memiliki kuota UTBK 4.747 mahasiswa atau sekitar 40 persen dari total kuota penerimaan mahasiswa. Sementara untuk sisanya, terdapat total 3.544 untuk kuota jalur mandiri.
Diketahui, selain penerimaan jalur SNBT, UNP sebelumnya telah menerima mahasiswa baru dari jalur prestasi. Untuk jalur prestasi peminanat UNP diklaim meningkat dibanding tahun lalu atau 2023.
“Tahun ini jumlah calon mahasiswa yang memilih UNP 27.787 atau lebih banyak hampir 9.000 orang dibanding tahun lalu yang hanya 21 ribuan. Dari jumlah pendaftar ini UNP menerima sebanyak 3.564 mahasiswa,” jelas Ganefri.
Secara keseluruhan UNP tahun 2024 ini menerima total sebanyak 12.008 mahasiswa yang dibagi ke dalam 3 jalur penerimaan. Pertama untuk jalur prestasi dengan kuota sebanyak 3.564 mahasiswa (30 persen) , jalur UTBK sebanyak 4.747 (40 persen), dan terakhir jalur mandiri dengan total penerimaan sebanyak 3.544 mahasiswa (30 persen).
(*)
