Sakato.co.id – Untuk terus meningkatkan pelayanan kepada seluruh peserta, BPJS Kesehatan melakukan sejumlah inovasi yang memudahkan peserta untuk menggunakan layanan JKN-KIS. Salah satunya melalui aplikasi JKN Mobile.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padang Yessy Rahimi dalam kegiatan media gathering bersama sejumlah wartawan di Kota Padang, Kamis (14/9/2023) dan sekaligus sosialisasi tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional lainnya.
Dijelaskan Yessy, saat ini ada beberapa fitur baru di JKN Mobile. Diantaranya fitur I Care JKN (Info Riwayat Pelayanan) yang mana catatan riwayat kesehatan peserta bisa dilihat di sana. Kemudian juga ada fitur Pendaftaran Pelayanan Antrean Online. Fitur ini membuat peserta bisa mengambil nomor antrean tanpa harus ke layanan kesehatan seperti rumah sakit.
“Jadi jika sudah mendapat rujukan dari Puskesmas, Klinik atau Dokter Praktek perorangan, peserta sudah bisa mengambil nomor antrean di Mobile JKN, di situ bisa dilihat nomor antrean berapa, perkiraan jam berapa bisa dilayani oleh dokter, jadi pas hari H tinggal cek in satu jam sebelum pelayanan di Mobile JKN dan kita tinggal datang ke Poliklinik rumah sakit tersebut,” jelasnya.
Kemudian kata Yessy, masih banyak lagi sejumlah fitur-fitur di JKN Mobile tersebut untuk lebih mempermudah peserta dalam menerima manfaat layanan dari BPJS Kesehatan.
Lebih lanjut Yessy menambahkan, BPJS Kesehatan baru saja meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Langkah strategis dari BPJS Kesehatan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Program PESIAR ini dilakukan dengan melibatkan perangkat daerah setempat, guna mencapai target minimal 98% penduduk sebagai peserta JKN sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024,” kat dia.
Kemudian, capaian Universal Health Coverage (UHC) melalui Program JKN selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Desa, dimana satu SDGs Desa yaitu Desa Peduli Kesehatan yang memiliki 15 program prioritas, salah satunya yaitu BPJS Kesehatan mencapai 100% cakupan penduduk desa sebagai peserta JKN.
(*)