Sakato.co.id – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumbar menegaskan komitmennya dalam meningkatkan pemahaman politik masyarakat melalui kegiatan pendidikan politik.
Acara ini digelar di Hotel Monopoli, Bukittinggi, Kamis (15/5/2025) dengan mengundang para tokoh masyarakat dari Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat sebagai peserta utama.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Marwansyah, menekankan bahwa pendidikan politik menjadi sarana strategis untuk memperkuat wawasan kebangsaan serta menciptakan masyarakat yang peduli terhadap dinamika sosial dan politik di daerah. Ia menyebut, dalam membangun daerah, partisipasi aktif masyarakat dalam politik adalah kunci utama.
“Dengan pendidikan politik ini mari kita tingkatkan kebersamaan kita, partisipasi kita, dan bangun kepedulian. Semoga pendidikan politik ini bisa mewujudkan dan meningkatkan pemahaman politik masyarakat dalam membangun,” kata Marwansyah.
Marwansyah juga menyoroti bahwa pemahaman politik yang baik perlu disertai dengan kesadaran terhadap ancaman-ancaman sosial yang bisa merusak masyarakat. Ia mencontohkan narkoba sebagai ancaman serius yang harus diwaspadai, terutama oleh generasi muda.
“Ini sangat merusak generasi muda dan kita tidak ingin Sumbar ini dirusak oleh narkoba. Pastikan kita dan keluarga kita tidak terlibat dengan narkoba,” ujarnya tegas.
Selain itu, ia juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan norma lokal dari pengaruh negatif, termasuk fenomena LGBT yang menurutnya bisa mengganggu stabilitas sosial. Ia menilai, menjaga lingkungan sosial dari ancaman ini juga merupakan bagian dari tanggung jawab politik warga.
Marwansyah mengajak seluruh tokoh masyarakat untuk menjadikan pendidikan politik sebagai jalan mempererat kolaborasi antarwarga dan pemerintah dalam membangun Sumbar yang lebih kuat secara moral dan demokratis.
Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi PKB, Donizar, yang turut hadir dalam kegiatan ini, mengapresiasi inisiatif Kesbangpol Sumbar. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pokok-pokok pikirannya sebagai legislator yang disetujui untuk direalisasikan demi pendidikan politik masyarakat.
“Kita salut juga dengan Pak Kaban yang bisa meloloskan pokir kami untuk acara ini,” ujarnya. Donizar menambahkan bahwa dirinya telah berkomitmen untuk selalu menjalankan politik yang bersih dan bertanggung jawab.
“Selama tiga kali pemilu, kita mencoba mewarnai demokrasi dengan warna yang berbeda. Kita masih mempunyai harapan bahwa politik ini masih bisa berubah dan menghilangkan politik uang,” katanya dengan penuh optimisme.
Melalui kegiatan ini, baik pemerintah maupun legislatif berharap agar pendidikan politik bisa menjadi alat perubahan sosial, memperkuat demokrasi lokal, serta membangun masyarakat yang sadar dan bertanggung jawab secara politik.
(*)
