Identifikasi Korban Banjir Bandang: DVI Polda Sumbar Kirim 26 Sampel ke Mabes Polri

Sakato.co.id – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Barat (Sumbar) mengambil langkah krusial dalam upaya mengidentifikasi 26 jenazah korban banjir bandang yang belum terungkap identitasnya. Hari ini, Kamis (4/12/2025), sebanyak 26 sampel DNA dari jenazah tak dikenal tersebut, bersama dengan 21 sampel pembanding dari keluarga yang merasa kehilangan, telah dikirimkan ke Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri di Jakarta.

Langkah ini ditempuh sebagai metode paling akurat untuk mencocokkan data dan memastikan identitas korban.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Sumbar, AKBP dr. Faisal, mengungkapkan bahwa pengiriman sampel ini adalah prioritas.

“Kita sudah mengambil 26 sampel DNA korban yang belum teridentifikasi dan 21 sampel dari keluarga. Semuanya sudah kita kirim hari ini ke Mabes Polri untuk diperiksa. Kami akan menunggu hasil dan perkembangan terbaru dari Jakarta,” jelas dr. Faisal dalam konferensi pers di RS Bhayangkara Padang, Kamis.

Dr. Faisal merinci 26 jenazah yang sampel DNA-nya diambil: 14 laki-laki, 8 perempuan, dan 4 potongan tubuh.

“Meskipun itu potongan tubuh, kami tetap mengambil sampel DNA-nya sebagai pembanding. Hasilnya langsung kami kirimkan hari ini juga ke Jakarta,” tegasnya.

Ia menambahkan, pencocokan data DNA ini memerlukan sampel pembanding dari orang-orang terdekat korban, seperti orang tua, kakak, adik, atau anak, untuk menjamin akurasi yang tinggi.

Seluruh jenazah yang belum teridentifikasi saat ini disimpan di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, yang dilengkapi dengan fasilitas pendingin yang memadai.

“Di RS Bhayangkara ini tersedia empat mesin pendingin, ditambah dengan satu mobil box pendingin bantuan dari pemerintah,” kata dr. Faisal.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya, memperbarui data terkini terkait dampak bencana.

Hingga hari ini, data dari Tim DVI Polda Sumbar mencatat total 200 korban meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, 174 jenazah telah berhasil diidentifikasi melalui proses DVI, menyisakan 26 jenazah yang masih menunggu hasil identifikasi DNA.

Tragisnya, jumlah korban yang masih dilaporkan hilang tercatat sebanyak 212 orang.

Polda Sumbar juga memastikan layanan kesehatan tetap berjalan maksimal untuk penyintas bencana.

“Kami juga tetap melayani masyarakat korban bencana alam ini di sembilan posko kesehatan yang tersebar di seluruh Sumbar. Data terakhir, sudah sekitar lebih kurang 900 orang pengungsi yang telah kita obati,” tutup Kombes Pol Susmelawati.

(*)

Komentar

News Feed