Sakato.co.id – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Barat (Sumbar) menggelar Forum Komunikasi Lalu Lintas pada Selasa (20/5/2025) di Aula Patriatama Ditlantas Polda Sumbar. Forum yang dihadiri berbagai pihak terkait ini bertujuan untuk mencari solusi efektif dalam menekan angka kecelakaan dan mengatasi permasalahan lalu lintas di wilayah Sumatera Barat.
Dirlantas Polda Sumbar, AKBP M. Reza Chairul Akbar Sidiq, yang menjadi narasumber utama dalam kegiatan tersebut, menyampaikan sejumlah arahan penting. Salah satu fokus utama adalah upaya signifikan untuk mengurangi 29 titik blackspot (rawan kecelakaan) yang ada di Sumbar.
“Kita harapkan pada tahun 2026, jumlah titik blackspot ini dapat berkurang secara signifikan. Untuk itu, kolaborasi antar pihak terkait perlu dioptimalkan,” tegas AKBP M. Reza.
Ia juga menekankan pentingnya penanganan pelanggaran lalu lintas oleh personel yang kompeten di lapangan.
Lebih lanjut, AKBP M. Reza menyoroti ruas jalan Padang Panjang–Bukittinggi sebagai perhatian khusus dalam sebulan terakhir. “Jalur ini menjadi fokus pemantauan karena merupakan titik temu arus lalu lintas dengan karakteristik jalan dan wilayah yang kompleks, sehingga menjadi daerah rawan kecelakaan dan kemacetan,” jelasnya.
Menanggapi masukan dari masyarakat Padang Panjang, forum ini juga membahas potensi pembatasan operasional kendaraan berat pada akhir pekan. Opsi regulasi seperti Peraturan Gubernur, kebijakan Dinas Perhubungan, keputusan forum lintas instansi, hingga regulasi kementerian pun dipertimbangkan.
Harapan besar juga disematkan pada rampungnya jalan tol untuk mengurai potensi kemacetan.
Dalam forum tersebut, AKBP M. Reza mendorong penetapan keputusan bersama yang akan disosialisasikan kepada pelaku usaha dan masyarakat. Pembahasan mengenai pembangunan lajur keselamatan, yang memerlukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan pengajuan ke Bina Marga beserta penyiapan lahan, juga menjadi agenda penting.
Terakhir, terkait keselamatan di perlintasan kereta api, Dirlantas menekankan perlunya edukasi berkelanjutan dari jajaran Kamsel kepada masyarakat mengenai bahaya kelalaian saat melintas. Fenomena rendahnya kepedulian pengendara terhadap sirine ambulans juga menjadi perhatian serius, bahkan memunculkan inisiatif pengawalan ambulans oleh pihak sipil.
“Forum Komunikasi Lalu Lintas ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan sinergi antar berbagai pihak demi mewujudkan lalu lintas yang lebih aman dan lancar di Sumatera Barat,” pungkas Dirlantas.
(*)
Komentar