Dari Balik Jeruji Menuju Industri: Lapas Padang Lampaui Target PNBP 2025

Sakato.co.id – Dinding tinggi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Padang ternyata bukan penghalang bagi produktivitas yang berdampak nyata bagi negara. Menutup tahun 2025 dengan catatan gemilang, Lapas Padang berhasil menyetorkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang melampaui target hingga hampir 25 persen.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa program pembinaan di dalam Lapas bukan sekadar rutinitas, melainkan roda penggerak ekonomi yang serius.

Dalam acara coffee morning bersama awak media di Padang, Rabu (31/12/2025), Kepala Lapas Kelas IIA Padang, Junaidi Rison, mengungkapkan bahwa unit industri pembuatan sandal atau slipper hotel menjadi “primadona” utama di balik capaian ini.

“Target PNBP kami sudah melampaui angka yang ditetapkan. Untuk tahun 2025, kenaikannya mencapai hampir 25 persen dari target awal,” ujar Junaidi dengan nada optimis.

Melihat tren positif tersebut, Lapas Padang pun tidak ragu mematok standar lebih tinggi di tahun mendatang. Untuk tahun 2026, target PNBP dinaikkan menjadi Rp35 juta, naik dari target tahun sebelumnya yang sebesar Rp32 juta.

Langkah besar ini bukan tanpa landasan. Junaidi menjelaskan bahwa penguatan unit produksi ini merupakan ejawantah dari 15 Program Aksi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta arahan strategis Presiden.

Transformasi Lapas menjadi Lapas Industri kini bukan lagi sekadar wacana, melainkan misi prioritas untuk mengubah wajah pemasyarakatan menjadi lebih mandiri dan berorientasi pada hasil nyata bagi negara.

Selain soal angka dan industri, Lapas Padang tetap memegang teguh aspek kemanusiaan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Junaidi menegaskan bahwa warga binaan berhak mendapatkan “kesempatan kedua” melalui jalur pendidikan.

Saat ini, Lapas Padang mendorong program pendidikan yang komprehensif, meliputi:

Pendidikan Kesetaraan: Paket A, B, dan C bagi warga binaan yang putus sekolah.

Pendidikan Tinggi: Fasilitas kuliah strata satu (S1) yang bekerja sama dengan sejumlah universitas swasta.

“Kami ingin mereka memiliki bekal saat kembali ke masyarakat nanti, baik itu keahlian teknis dari industri maupun ijazah formal dari bangku kuliah,” pungkas Junaidi.

Dengan kombinasi kemandirian ekonomi dan penguatan edukasi, Lapas Kelas IIA Padang kini melangkah mantap menuju 2026 sebagai institusi yang tidak hanya menghukum, tapi juga membangun manusia.

(*)

 

Komentar

News Feed