BP3MI Sumbar Lepas 16 PMI sebagai Perawat ke Negeri Sakura

Sakato.co.id – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatra Barat melakukan rapat persiapan keberangkatan sebanyak 16 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam skema program Goverment to Goverment (G to G) antara pemerintah Indonesia dengan Jepang, Batch XVIII, Kamis (5/6/2025).

PMI G to G Jepang kali ini untuk memenuhi kebutuhan sebagai perawat yang akan disebar di sejumlah tempat, dan nantinya mereka akan dikontrak kerja dalam jangka waktu selama 3 tahun.

Kepala BP3MI Sumbar, Jupriyadi memberikan ucapan selamat kepada para PMI yang dinyatakan lulus program G to G Jepang Batch XVIII ini.

“Selamat atas kelulusannya. Yakinlah setiap manusia yang hidup di bumi ini telah diatur rezekinya oleh Allah,” ucapnya.

Ia berpesan kepada para PMI yang dinyatakan lulus agar tetap menjaga rasa nasionalisme.

“Dimanapun berada bekerjalah dengan baik. Berikan skill dan kompetensi terbaik. Dan paling penting ketika sudah sampai di Jepang, rasa nasionalisme dan cinta tanah air jangan hilang,” ujarnya.

Selain itu para PMI diminta untuk menyeimbangkan pengeluaran dengan pemasukan agar ada simpanan di kemudian hari.

“Untuk ananda yang masih sangat muda-muda, hemat-hemat agar uangnya bisa untuk masa depan. Karena banyak juga pekerja migran ketika balik kesini tidak punya apa-apa. Saat mengirim ke rumah, keluarga tidak bertanggungjawab juga. Semoga menjadi pelajaran,” beber Jupriyadi.

Selain itu, BP3MI juga memastikan tidak meminta apapun dari PMI yang dinyatakan lulus dan berangkat ke Jepang.

“Cukup berkabar saja jika sudah sampai. Ataupun berikan video-video testimoni yang menunjukkan bagaimana kerja di sana, agar bisa juga untuk memberikan motivasi dan meyakinkan calon PMI generasi selanjutnya,” kata dia.

Selain itu, PMI juga diharapkan tetap menjaga komunikasi dan menyampaikan jika ada kendala di negara tempat bekerjanya.

Jupriyadi menambahkan penempatan resmi Pekerja Migran Indonesia hanya melalui 5 skema.

“Yakni Government to Government (G to G), Private to Private melalui PT (P to P). Government to Private (G to P), Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri (UKPS), serta berangkat secara mandiri,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, setiap tahun minat masyarakat Sumbar untuk bekerja di luar negeri terus meningkat. BP3MI juga terus berupaya memaksimalkan serapan PMI agar angka pengangguran yang masih tinggi dapat ditekan.

“Di medsos BP3MI juga selalu kami umumkan setiap ada peluang- peluang bagi pencari kerja,” pungkasnya.

(*)

Komentar