Bimtek PPIH Kloter, Kakanwil Kemenag Sumbar Ingatkan Petugas Haji Lebih Mengutamakan Jemaah dari Ibadah

Sakato.co.id – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Mahyudin menekan kepada petugas haji untuk mengutamakan melayani jemaah daripada melaksanakan ibadah.

Hal ini ditegaskan Kakanwil saat menutup Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter Embarkasi Padang. Turut hadir Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), M. Rifki, Rabu (19/3/2025) di Asrama Haji Embarkasi Padang.

banner 1080x788

Dalam kesempatan itu Kakanwil menyampaikan beberapa pesan kepada petugas haji yang akan mendampingi jemaah haji. Pertama, Kakanwil minta petugas menjalankan Pakta Integritas dengan sebaik-baiknya seperti yang sudah diucapkan dan ditandatangani.

“Jika kita sudah berkomitmen menjadi petugas haji, baik PPIH Kloter maupun Petugas Haji Daerah (PHD), maka kita harus bertekad untuk memberikan pelayanan kepada semua jemaah haji. Harus siap mengorbankan waktu istirahat, dan siap tidur jam 12 malam lalu bangun jam 4 subuh,” ingat Kakanwil.

“Karena jemaah ada yang sakit, ada minta ini dan itu, maka bapak dan ibu harus siap melayani 24 jam. Hal ini juga sesuai dengan pakta integritas yang sudah dibaca dan ditandatangani, jika tidak maka haknya sebagai petugas dicabut,” imbuh Kakanwil.

Kedua, pesan Kakanwil, petugas harus mematuhi seluruh peraturan dan kebijakan penyelenggaraan ibadah haji. Petugas haji harus membaca, memahami dan mengindahkan semua kebijakan yang dibuat Kementerian Agama dalam pelaksanaan ibadah haji.

Ketiga, melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab, ramah, santun dan disiplin. Karena petugas haji ini dibiayai oleh negara dan bersumber dari jemaah haji. “Ketika petugas tidak bertanggungjawab, maka petugas akan dikritik oleh jemaah haji bahkan bisa diadukan kepada PPIH Arab Saudi,” ingat Mahyudin

Keempat, mementingkan atau mengutamakan pelaksanaan tugas kepada jemaah haji daripada kepentingan pribadi. Kakanwil menegaskan bahwa kepentingan jemaah harus diatas segala-segalanya. Tugas pribadi ditinggalkan dulu karena tugas utama memberikan pelayan kepada jemaah haji. “Ini harus dicamkan didalam diri masing-masing dan dilaksanakan sebaik-baiknya,” tegas Kakanwil.

Kelima, memakai seragam dan atribut petugas haji selama bertugas. Penggunaan seragam sangat penting bagi seorang petugas karena atribut ini akan memudahkan jemaah untuk mencari informasi dan meminta bantuan.

“Jangan sampai ada petugas haji dengan sengaja mengganti baju petugas kemudian mengganti dengan batik haji dan pergi beribadah ke Masjidil haram meninggalkan tugas terhadap jemaah. Jika ada yang melapor maka petugas akan ditindak bahkan ada yang disuruh pulang,” sebutnya.

Untuk bisa melayani jemaah dengan baik, lanjut Mahyudin, petugas haji harus menjaga kekompakan dan persatuan antar petugas. “Jangan sampai karena keinginan pribadi atau perbedaan pendapat dalam satu persoalan, petugas tidak bisa memberikan layanan kepada jemaah,” kata Kakanwil.

Terakhir Kakanwil juga mengingatkan petugas untuk tetap menjaga kesehatan. Ini sangat penting karena petugas akan menggunakan tenaga, waktu dan tugas yang luar biasa. “Gunakan waktu sebaik-baiknya, jaga makanan dan hindari kegiatan yang tidak penting diluar tugas,” pungkasnya.

Bimtek ini diikuti petugas haji Sumbar dan Bengkulu yang terdiri dari petugas 15 Ketua Kloter atau TPHI, 15 Pembimbing Ibadah (TPIHI), Petugas Haji Daerah (PHD) 44 orang dan Pembimbing KBIHU 7 orang serta petugas kesehatan.

(ril)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *