Bersiap Hadapi Ancaman Bencana, Pemko Padang Gelar Sosialisasi Awal Drill Tsunami 2025 di Koto Tangah

Sakato.co.id – Menghadapi potensi ancaman bencana, Pemerintah Kota Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat.

Langkah konkret teranyar ditunjukkan dengan digelarnya Sosialisasi Awal Pelaksanaan Drill Tsunami Kota Padang 2025 di Mushalla Ulil Amri, Kantor Camat Koto Tangah, Rabu (10/9/2025). Kegiatan ini menjadi fondasi penting sebelum simulasi evakuasi besar-besaran yang akan dilaksanakan nanti.

Sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai pihak, menunjukkan kolaborasi yang kuat dalam membangun sistem mitigasi bencana di Koto Tangah, salah satu wilayah rawan tsunami di Padang. Hadir dalam acara ini Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, Camat Koto Tangah, perwakilan TNI dari Koramil dan Polsek setempat, para lurah, kepala sekolah, serta tokoh masyarakat dan Kelompok Siaga Bencana (KSB).

Dalam sambutannya, Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah awal untuk menanamkan kesadaran kolektif.

“Sosialisasi ini menjadi pondasi awal sebelum pelaksanaan Drill Tsunami 2025. Melalui kegiatan ini, kita ingin memastikan bahwa seluruh pihak, mulai dari pemerintah, aparat, sekolah, hingga masyarakat, memiliki pemahaman dan peran masing-masing ketika menghadapi potensi bencana tsunami,” jelasnya.

Fasilitator dari Disaster Risk Reduction (DRR) Indonesia, Halomoan Siregar, memimpin sosialisasi dengan materi yang berfokus pada pentingnya kesiapsiagaan. Diskusi yang interaktif menekankan bagaimana setiap elemen masyarakat, khususnya di Koto Tangah, harus memahami jalur evakuasi dan sistem peringatan dini agar dapat bertindak cepat saat bencana terjadi.

Menurut Hendri Zulviton, keberhasilan mitigasi bencana sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak. Keterlibatan sekolah, perangkat kelurahan, dan kelompok masyarakat menjadi kunci dalam membentuk sistem peringatan dini dan jalur evakuasi yang efektif.

“Dengan koordinasi yang solid, diharapkan informasi dapat tersampaikan dengan cepat dan tepat kepada seluruh warga,” kata dia.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat Koto Tangah akan bahaya tsunami semakin meningkat.

“Kesiapsiagaan yang terbangun secara sistematis akan menjadi benteng pertahanan utama, sehingga potensi korban jiwa dapat diminimalisir saat bencana benar-benar terjadi,” pungkasnya.

(*)

Komentar