Sakato.co.id – Sebanyak 20 orang Jurnalis di Sumbar mitra kerja Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat berkesempatan menambah wawasan dan mengunjungi kantor PT MRT Jakarta serta mengeksplorasi moda transportasi publik Mass Rapid Transit (MRT), pada hari ketiga kegiatan Capacity Building Media Sumbar di Jakarta, Jumat (22/9/2023).
Pertemuan tersebut dibuka dengan ungkapan apresiasi dari Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Sumbar Christoveny, didampingi Kepala implementasi kebijakan media BI Sumbar Lukman Hakim, yang memaparkan alasan memilih kantor PT MRT Jakarta untuk studi lapangan jurnalis mitra BI Sumbar kali ini.
“Kami menilai PT MRT sebagai sebuah perusahaan yang mampu memberikan pilihan transportasi publik, yang juga meningkatkan mobilitas yang juga mendorong peningkatan perekonomian nasional. MRT Jakarta juga berhasil mengubah budaya masyarakat ke arah budaya disiplin, tertib, dan non cash,” ungkap Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Sumbar Christoveny, Jumat.
Ia memandang, MRT Jakarta telah berhasil menarik perhatian publik, memberikan customer experience yang luar biasa. MRT Jakarta juga dianggap telah berhasil mengimplementasikan digitalisasi pembayaran menggunakan QRIS.
Diketahui, MRT Jakarta cukup berbeda secara spesifik dibandingkan operator layanan transportasi lainnya. Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, MRT Jakarta mengemban tiga amanah sekaligus, sesuai mandat Perda Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2008.
Tiga fungsi yang diemban adalah sebagai pembangunan infrastruktur (stasiun, depo, rel, kereta), operasi dan pemeliharaan, dan bisnis dan kawasan berorientasi transtit (menciptakan bisnis di stasiun dan sekitar stasiun).
Dijelaskan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi PT MRT Jakarta Roy Rahendra, terkait pengintegrasian yang diciptakan MRT Jakarta, pihaknya mengelola lima kawasan berorientasi transit.
“Konsepnya membangun, meremajakan sebuah kawasan yang memudahkan masyarakat melakukan perpindahan antarmoda. Ada juga integrasi sistem pembayaran. Untuk ini, ada anak usaha yang diberi mandat khusus untuk menjalankan layanan tiket dan pembayaran,” ungkap Roy.
Untuk transaksi cashless, MRT Jakarta mengupayakan meniadakan transaksi tunai.
“Kita sudah cashless utk seluruh transaksi. Ada 16 fasilitas pembayaran nontunai,” ucap Roy.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, pihak MRT Jakarta saat ini tengah membangun MRT fase 2, dan tengah melakukan proyeksi untuk pembangunan MRT fase 3 dan fase 4.
“Saat ini kita sedang membuat terowongan. Lebih 40 meter di bawah sungai. Harapan kita, pengguna MRT dari penjuru manapun bisa sekaligus membeli tiket, misalnya ke kawasan Ancol, kawasa wisata. Konsep terintegrasi itu yang kita laksanakan,” tambah Roy Rahendra.
Kenapa warga Jakarta perlu memilih MRT untuk moda transportasi pilihan? Roy menekankan, kondisi 80 persen kendaraan berkontribusi terhadap polusi yang terjadi di Jakarta, 43 persen emisi berasal dari sektor transportasi, kemudian alasan lain adalah karena Jakarta sempat masuk tujuh kota termacet 2018 versi Tim Tom Traffic Index, dan kerugian dari kemacetan di Jakarta bahkan mencapai Rp100 triliun.
“Dengan memilih MRT, warga Jakarta ikut menumbuhkan tidak hanya transportasi MRT. Tapi ekosistem perekonomian yang diciptakan MRT Jakarta: retail, event, dan lainnya sebagainya,” pungkasnya.
(*)