Sakato.co.id – Data terbaru dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang atau Basarnas, mengupdate bahwa jumlah korban meninggal akibat tanah longsor yang menerjang kawasan tambang ilegal di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat, pada Kamis (26/9/2024) pukul 17.00 WIB, sebanyak 12 orang.
“Jadi data update per hari ini, Sabtu (28/9/2024) pukul 10.00 Wib, korban semua berjumlah 25 orang, dengan rincian 12 meninggal, 11 selamat dan saat ini masih dalam penanganan medis, serta 2 korban lagi masih dalam proses evakuasi dari lokasi longsor menuju posko atau puskesmas terdekat,” ungkap Abdul Malik, Kepala Kantor SAR Padang, dalam keterangan persnya, Sabtu (28/9/2024).
Sebelumnya, insiden tersebut terjadi setelah adanya hujan deras di kawasan tambang ilegal. Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok menyebutkan struktur tanah labil berkontribusi pada peristiwa itu. Titik terdampak berlokasi di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti.
Saat ini, Tim SAR gabungan masih melakukan operasi pencarian dan pertolongan. Personel gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD serta dukungan warga setempat membantu dalam operasi darurat tersebut.
“Kondisi terakhir, upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi masih terkendala kondisi medan yang terdampak longsor. Di samping itu, lokasi kejadian sulit dijangkau oleh kendaraan,” kata dia.
(*)