Sakato.co.id – Festival Bimbang Nagari di Tluk Kualo, Kecamatan Air Pura, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) merupakan upaya dalam mempertahankan tradisi dan kebudayaan kerajaan Indrapura.
Seperti diketahui, Kerajaan Indrapura atau kesultanan Indrapura merupakan sebuah kerajaan yang berada di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) yang berbatasan langsung dengan Provinsi Bengkulu dan Jambi.
Secara resmi kerajaan ini pernah menjadi bawahan Kerajaan Pagaruyung. Namun sejatinya, kerjaan ini berdiri sendiri serta bebas mengatur urusan dalam dan luar negerinya.
Kerjaan ini pernah berjaya pada tahun 1347 sampai 1792, pada masa jayanya meliputi wilayah pantai barat Sumatra mulai dari Padang di utara sampai Sungai Hurai di selatan.
Kemudian, pengaruh kekuasaan Kerajaan Inderapura sampai ke Banten di Pulau Jawa. Berdasarkan Sajarah Banten, Kesultanan Banten telah melakukan kontak dagang dengan Kerajaan Inderapura yang ditandai dengan pemberian keris dari Sultan Munawar Syah kepada Sultan Hasanuddin.
Wali Nagari Tluk Kualo, Dedi Joafnaldi mengatakan, festival Bimbang Nagari ini dilakukan sudah kali kelima sejak beberapa tahun belakangan, dan festival ini bakal berlanjut tahun-tahun mendatang.
Sebab, ucapnya, festival ini merupakan salah satu upaya pemerintah nagari dan untuk mempertahankan budaya adat dan istiadat yang ada di Indrapura terkususnya untuk mengenang dan mempertahankan tradisi, adat dan budaya kesultanan Indrapura sebagaimana tercatat dalam sejarah.
“Tujuan utama festival ini untuk mempertahankan kebudayaan dan tradisi serta adat yang ada di Indrapura. Agar dengan perkembangan zaman tradisi dan budaya kita tidak tergerus oleh pesatnya pengaruh modernisasi seperti yang kita rasakan saat sekarang ini,”kata dia.
Selain mempertahankan tradisi dan budaya yang ada, ivent atau festival ini bisa digunakan atau menjadi wadah bagi sanggar-sanggar yang diikuti para generasi muda yang sejauh ini belum ada tempat untuk berkreasi.
“Sanggar kita ada beberapa di kenagarian ini, tentu panggung tempat mereka berkreasi harus diadakan, karena mera sudah bersusah payah berlatih untuk mempertahankan kesenian dari kebudayaan Indrapura yang ada,”ujarnya.
Karena sambungnya, festival ini membuat lomba-lomba kebudayaan seperti tari tradisional khus Indrapura kesenian lain seperti lagu khas dengan bahasa Indrapura.
Sebagaimana diketahui, di Pesisir Selatan ada dua bahasa yang berbeda dari bahasa Minang murni lainnya, yaitu bahasa khusu Indrapura dan bahasa Tapan.
“Kita berharap dengan adanya festival ini kebudayaan adat dan seni yang ada serta bahasa Indrapura tidak hilang dan tergerus oleh perkembangan zaman serba teknologi dan modern,”harapnya wali.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Pesisir Selatan, Gunawan yang hadir mewakili kepala daerah setempat, mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan yang digelar.
Menurutnya Gunawan kegiatan yang digelar merupakan langkah konkrit dalam rangka mempertahankan kebudayaan lokal ditengah tingginya arus perubahan.
“Hal ini penting sehingga kebudayaan tempo dulu tetap bisa dipertahankan dan tidak terdegradasi,” ungkapnya.
Dia secara umum menambahkan bahwa pemerintah kabupaten setempat juga mulai intens memperhatikan sektor kebudayaan, salah satunya ialah dengan mewacanakan pembentukan peraturan daerah tentang kemajuan kebudayaan yang didalamnya dimungkinkan untuk dilakukan inventarisasi kebudayaan.
Sementara itu, anggota DPRD Pesisir Selatan, Armaidi yang juga hadir dalam kesempatan itu menyebut upaya pelestarian kebudayaan merupakan kewajiban seluruh masyarakat. Terkait hal itu maka dirinya mendorong agar kegiatan ini tetap digelar secara berkelanjutan dan mesti disokong oleh berbagai pihak
“Saya secara pribadi dan kelembagaan mendukung kegiatan ini,” tambahnya.
Kegiatan Bimbang Nagari yang dihelat oleh Pemerintah Nagari Tluk Kualo ini mengangkat tema Cintai Nagari, Marawat Kebudayaan Menuju Desa Mandiri dan Berperadaban. Kegiatan dilaksanakan rentang dua hari dari Rabu, 29 November 2023 hingga Kamis, 30 November 2023, selain dihadiri pejabat pemerintah pembukaan kegiatan juga dihadiri oleh tokoh adat dan masyarakat setempat.