UNAND Cetak 1.143 Lulusan Berdampak, Ijazah Dwi Bahasa Jadi Terobosan

Sakato.co.id – Wisuda II Universitas Andalas (UNAND) Tahun 2025 kembali meluluskan sebanyak 1.143 lulusan yang terdiri dari tingkat Sarjana, Profesi, Magister, serta Doktor, dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknologi Informasi dan Pascasarjana Sarjana, yang berlangsung Khidmad di Auditorium Kampus UNAND, Limau Manis, Sabtu (3/5/2025).

Rektor UNAND, Efa Yonnedi, Ph.D., dalam pidatonya menyampaikan selamat dan kebanggaannya kepada para wisudawan yang telah membuktikan ketekunan dan semangat pantang menyerah dalam menempuh pendidikan.

Ia mengungkapkan, ada yang istimewa dalam wisuda kali ini. UNAND untuk pertama kalinya menyerahkan ijazah berbahasa Indonesia dan Inggris secara langsung kepada para lulusan. Menurut Rektor, langkah ini bukan sekadar seremonial, melainkan simbol kepercayaan diri, legitimasi akademik, dan komitmen UNAND dalam mengantarkan lulusannya menuju karier yang gemilang di kancah nasional maupun internasional.

Lebih lanjut, Rektor Efa Yonnedi menyoroti program strategis UNAND, yaitu “Diktisaintek Berdampak,” yang baru saja diluncurkan. Program ini dirancang untuk menjawab tantangan pembangunan nasional dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.

“Diktisaintek Berdampak adalah simbol transformasi bahwa pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di UNAND tidak hanya menghasilkan output akademik, tetapi juga outcome yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” ucapnya.

Gerakan ini menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat transformasi, mahasiswa sebagai agen perubahan, dan riset sebagai landasan pembangunan.

“Sejalan dengan program tersebut, UNAND berkomitmen untuk terus bergerak maju menjadi “Kampus Berdampak.” Ini bukan hanya slogan, melainkan gerakan nyata untuk menjadikan UNAND sebagai pusat pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan dunia industri,” tegasnya.

Rektor berharap para lulusan dapat menjadi bagian dari misi besar ini, membawa ilmu ke tengah masyarakat, menjadi solusi atas berbagai persoalan, dan menjadikan pendidikan tinggi sebagai kekuatan perubahan sosial.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga menyampaikan kebanggaan atas capaian UNAND di tingkat nasional dan internasional. UNAND kini berada pada posisi 1501+ dalam Times Higher Education (THE) World University Rankings (WUR) dan peringkat 201-250 untuk THE WUR Interdisciplinary Science Research.

“Di tingkat nasional, UNAND menduduki posisi ke-6 dalam capaian skor SINTA. Capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh sivitas akademika, termasuk kontribusi mahasiswa dan alumni.
Prestasi lain yang membanggakan adalah rekor pelantikan 37 guru besar baru sepanjang tahun 2024, menjadikan UNAND sebagai salah satu universitas dengan pertumbuhan guru besar tercepat di Indonesia,” ungkap Rektor.

“Peningkatan jumlah mahasiswa asing dan proporsi mahasiswa pascasarjana di atas 20% juga menunjukkan atmosfer internasionalisasi yang semakin kuat di UNAND,” imbuhnya.

Kendati demikian, Rektor mengingatkan para lulusan akan tantangan masa depan yang tidak ringan, seperti disrupsi teknologi, transformasi digital, dan ketidakpastian global. Oleh karena itu, ijazah bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar.

Ia menekankan pentingnya daya lenting, kolaborasi lintas disiplin, semangat belajar sepanjang hayat, integritas moral, serta keberanian untuk berinovasi dan beradaptasi.

Di tengah derasnya arus informasi, Rektor berpesan agar para lulusan menjadi pribadi yang kritis namun tetap menjunjung tinggi etika dan sopan santun. Respons terhadap masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan harus disampaikan melalui narasi yang positif, argumentatif, dan berbasis data. “Budaya akademik menuntut pemikiran jernih, menghargai perbedaan, dan menyampaikan ide secara elegan,” kata dia.

Mengakhiri pidatonya, Rektor Efa Yonnedi mengingatkan kembali akan jejak langkah para tokoh Minangkabau di masa lalu seperti Mohammad Hatta, Buya Hamka, Tan Malaka, dan M. Natsir, yang merupakan pemikir progresif dan mampu melahirkan narasi serta perdebatan bermutu yang membentuk bangsa.

Ia kembali berharap para lulusan UNAND dapat meneruskan tradisi tersebut dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara.

(*)

Komentar