Sakato.co.id – Dalam upaya memperkuat ketahanan gizi dan mendorong terwujudnya generasi emas Indonesia 2045, DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) melaksanakan kegiatan sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Sosialisasi ini berlangsung di Gedung Diklat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ibuh, Kota Payakumbuh, Rabu (18/6). Program MBG merupakan langkah konkret pemerintah untuk menekan angka stunting dan malnutrisi yang masih menjadi persoalan kesehatan nasional.
Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama, Tenaga Ahli Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN Dedi Suprijadi, serta Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Erdison.
Dalam sambutannya, Ade Rezki menegaskan bahwa masalah gizi masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
“Kita menghadapi beban ganda gizi mulai dari stunting, kekurangan zat gizi mikro, hingga meningkatnya prevalensi obesitas. Hadirnya Badan Gizi Nasional menjadi langkah strategis dalam memperkuat koordinasi lintas sektor, intervensi berbasis bukti, serta efektivitas pelaksanaan kebijakan gizi,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemenuhan gizi yang optimal sejak dini sangat menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan, khususnya dalam membentuk generasi yang cerdas, sehat, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.
“Gizi yang baik adalah fondasi bagi kemampuan anak untuk belajar, berprestasi, dan berkontribusi pada masyarakat,” tambahnya.
Tenaga Ahli Deputi BGN, Dedi Suprijadi, menyampaikan bahwa Program MBG bukan sekadar pembagian makanan, melainkan bagian dari strategi nasional untuk mendukung proses belajar, meningkatkan status gizi anak, serta menurunkan angka stunting dan malnutrisi.
“Kami berharap masyarakat dapat memahami bahwa MBG adalah program strategis pemerintah. Dengan edukasi yang tepat, masyarakat bisa berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan, memastikan kualitas makanan, serta menanamkan pentingnya pola makan sehat di keluarga,” ujarnya.
Ia juga menginformasikan bahwa setiap Satuan Pelayanan Program Gizi (SPPG) akan melayani sekitar 2.000–3.000 siswa dari 10 hingga 18 sekolah. Untuk wilayah yang sulit dijangkau, SPPG akan bermitra dengan vendor khusus. Masyarakat yang tertarik menjadi mitra dapat mendaftar melalui portal resmi BGN di www.mitra.bgn.go.id tanpa dipungut biaya.
Senada dengan itu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota, Erdison, menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan MBG dan penguatan edukasi gizi.
“Gizi berkualitas berarti konsumsi makanan yang mengandung zat gizi lengkap sesuai kebutuhan tubuh karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air yang disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan masing-masing,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa generasi sehat adalah mereka yang tidak hanya unggul secara fisik, tetapi juga secara intelektual, emosional, dan sosial, serta memiliki karakter yang kuat untuk berkontribusi positif bagi bangsa.
Data SPPG di Sumatera Barat:
Kab. Pesisir Selatan: 3 SPPG
Kab. Solok: 1 SPPG
Kab. Tanah Datar: (data belum disebutkan)
Kab. Agam: 3 SPPG
Kab. Lima Puluh Kota: 1 SPPG
Kab. Pasaman: 1 SPPG
Kota Padang: 1 SPPG
Kota Bukittinggi: 1 SPPG
Kota Payakumbuh: 2 SPPG
Kota Pariaman: 1 SPPG
(*)
Komentar