Sakato.co.id – Ombak ganas dan angin kencang tak menghalangi semangat tim SAR gabungan dalam menyelamatkan tiga nelayan yang terombang-ambing di perairan Pulau Pitojat, Mentawai. Kisah heroik ini bermula ketika sebuah perahu dilaporkan hilang kontak setelah dihantam badai dahsyat.
Pagi ini, Kamis (6/3/2025) cuaca di perairan Mentawai sangat tidak bersahabat. Hujan deras disertai angin berkecepatan 15 knot dan gelombang setinggi 1,5 meter menjadi tantangan berat bagi tim SAR. Namun, demi menyelamatkan nyawa manusia, mereka tak gentar.
“Kondisi cuaca memang menjadi tantangan utama dalam operasi ini. Pada awalnya, tim SAR gabungan tidak dapat menembus lokasi kejadian karena angin kencang dan gelombang tinggi. Kami memutuskan untuk kembali menuju dermaga Tuapejat untuk menunggu cuaca membaik,” ungkap Rudi, Kakansar Mentawai, dalam keterangan persnya, Kamis (6/3/2025).
Setelah menunggu cuaca sedikit mereda, tim SAR gabungan kembali melanjutkan perjalanan. Dengan penuh kehati-hatian, mereka menyisir area pencarian. Akhirnya, pada pukul 09.10 WIB, dua sampan dan tiga orang nelayan ditemukan di koordinat 2°1’47.40″S 99°33’56.40″E, sekitar 6,20 NM timur laut dari perkiraan lokasi kejadian.
“Alhamdulillah, saat ini seluruh korban sudah ditemukan dalam kondisi selamat,” ujar Rudi.
Ketiga nelayan yang ditemukan pertama kali segera dievakuasi ke dermaga Tuapejat. Dari informasi yang mereka berikan, tim SAR mengetahui bahwa dua rekan mereka lainnya berada di Pulau Pitojat dalam kondisi selamat dan berencana kembali ke Tuapejat jika cuaca membaik.
Setelah memastikan seluruh nelayan ditemukan, operasi SAR dinyatakan selesai pada pukul 10.40 WIB. Seluruh tim yang terlibat kembali ke kesatuan masing-masing dengan rasa syukur dan lega.
“Tim kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan keselamatan para korban. Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan dalam pelaksanaan operasi SAR ini,” kata dia.
(*)