Sakato.co.id – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang hanyut di Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, berakhir mengharukan. Setelah tiga hari upaya maksimal tim gabungan, korban atas nama Isan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu petang (14/12/2025).
Kepala Kantor SAR Kelas A Padang, Abdul Malik, mengonfirmasi penemuan korban tersebut dan menyampaikan bahwa operasi SAR diusulkan untuk ditutup.
Tragedi ini bermula pada Jumat sore, 12 Desember 2025. Sekitar pukul 15.40 WIB, Isan bersama teman-temannya sedang mandi di Sungai Batang Anai.
“Sekitar pukul 15.50 WIB, korban dilaporkan hanyut terseret arus sungai. Upaya pencarian awal yang dilakukan oleh warga setempat belum membuahkan hasil,” jelas Abdul Malik.
Informasi mengenai kondisi membahayakan manusia ini diterima oleh Kantor SAR Padang pada hari yang sama, pukul 16.05 WIB, dari Syahrul Usman, anggota DPRD Padang Pariaman.
Memasuki hari ketiga (H+3) operasi SAR pada Minggu (14/12/2025), pencarian kembali dilanjutkan sejak pukul 07.00 WIB. Tim SAR fokus memperluas area pencarian dari lokasi terakhir korban terlihat (LKP) menuju arah muara Sungai Batang Anai.
Tim SAR dibagi menjadi tiga kelompok dengan area penyisiran yang berbeda:
Tim 1: Melakukan penyisiran menggunakan perahu karet (LCR) sejauh 3 kilometer dari LKP di koordinat 0∘46′25.09″S−100∘18′27.53″T menuju titik A.
Tim 2: Melakukan penyisiran air menggunakan LCR dari Titik A menuju Titik B (muara) sejauh 6 kilometer.
Tim 3: Melakukan penyisiran darat di sepanjang bantaran sungai, mencakup jarak sekitar 3 kilometer dari LKP menuju Titik A.
“Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi tim adalah hujan, yang dapat memengaruhi debit air dan kondisi arus sungai,” kata dia.
Penantian panjang keluarga dan tim akhirnya terjawab pada sore hari. Tepat pukul 18.10 WIB, korban atas nama Isan, warga Batang Anai, ditemukan.
“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada koordinat 0∘47′31.9″S−100∘18′31.4″T, sekitar 2.6 kilometer dari lokasi awal korban hanyut,” terang Abdul Malik.
Penemuan dilakukan oleh Tim SAR yang menyisir sungai dan memanfaatkan alat canggih Aqua Eye untuk mendeteksi objek di bawah air. Setelah ditemukan, jenazah korban segera dievakuasi ke Puskesmas Batang Anai untuk proses lebih lanjut.
Pada pukul 18.33 WIB, dilakukan debriefing dan secara resmi diusulkan penutupan operasi SAR.
Operasi pencarian ini melibatkan kerja sama solid dari berbagai unsur, antara lain:
Basarnas Padang: 11 personel
POL AIRUD: 15 personel
Babinsa: 1 personel
Pihak Nagari: 2 personel
Masyarakat Setempat: 20 orang
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi dan kolaborasi seluruh unsur yang terlibat dalam operasi ini,” tutup Abdul Malik.
(*)









Komentar