Sakato.co.id – Ketua DPRD Sumbar, Supardi mengatakan filantropi telah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari budaya Minangkabau, yang terkenal dengan sikap suka memberi dan membantu sesama.Bahkan peran filantropi ini bisa mewujudkan kesejahteraan sosial di tengah masyarakat.
“Banyak persoalan yang perlu segera diselesaikan di Sumbar, termasuk di kota Payakumbuh. Mulai dari lonjakan tingkat kriminalitas hingga tingkat pertumbuhan ekonomi yang masih rendah, menempatkan Payakumbuh di posisi yang kurang menguntungkan dalam perbandingan dengan kota-kota lain di Sumbar,” ungkapnya saat menjadi narasumber dalam acara Pertemuan Filantropi Angkatan II Kota Payakumbuh yang digelar hingga Jumat (2/5/2024).
Meskipun Sumbar mencatat peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi dibandingkan dua tahun sebelumnya, namun hal ini masih di bawah rata-rata pertumbuhan nasional.
Supardi menilai bahwa keberadaan infrastruktur seperti jalan tol akan menjadi kunci dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama dalam hal perdagangan dan distribusi.
Selain itu, tingginya tingkat pengangguran di Payakumbuh menjadi perhatian serius, karena hal ini berdampak langsung pada kesejahteraan sosial masyarakat.
Permasalahan seperti penyalahgunaan narkoba dan judi online juga menjadi keprihatinan, dengan data menunjukkan bahwa Payakumbuh memiliki tingkat penggunaan narkoba tertinggi di Sumbar.
Dalam konteks ini, Supardi berharap bahwa lembaga filantropi dapat menjadi motor penggerak yang membantu pemerintah dalam menyelesaikan berbagai masalah tersebut. Keterlibatan tokoh masyarakat dan pemuka agama diharapkan juga dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya-upaya perbaikan di Payakumbuh.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Sumbar, Rumainur, menambahkan bahwa acara Pertemuan Filantropi Angkatan II Kota Payakumbuh merupakan salah satu langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan wawasan masyarakat akan peran filantropi dalam menciptakan kesejahteraan sosial yang lebih baik.
(*)
