PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Riau berkolaborasi bersama Bukittinggi Press Club (BPC) kembali menyalurkan bantuan untuk korban bencana banjir bandang di Jorong Bancah dan Sungai Batang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (29/12).
Bantuan tersebut disalurkan langsung ke lokasi terdampak yang hingga kini masih berada dalam kondisi rawan akibat banjir bandang susulan.
Penyaluran bantuan ini merupakan bentuk kepedulian PTPN IV Riau bersama insan pers yang tergabung dalam BPC terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam di Kabupaten Agam.
Bantuan disalurkan ke sejumlah titik yang terdampak paling parah, termasuk wilayah yang masih berstatus zona berbahaya berdasarkan pantauan di lapangan.
Sekretaris Umum Serikat Pekerja PTPN IV Regional 3 Pekanbaru, Riau, Mulya Fadlillah, menjelaskan bahwa bantuan tersebut berasal dari partisipasi seluruh karyawan PTPN IV Riau.
Menurutnya, solidaritas internal perusahaan diwujudkan melalui penggalangan bantuan untuk masyarakat Sumatera Barat yang tengah mengalami musibah.
“Ini merupakan sumbangan dari seluruh karyawan PTPN IV Riau untuk masyarakat Sumatera Barat yang terkena banjir bandang,” katanya.
Ia berharap bantuan yang disalurkan dapat membantu mempercepat pemulihan kondisi masyarakat terdampak, sekaligus menjadi dukungan moral di tengah situasi sulit yang mereka hadapi.
“Kita berharap dengan bantuan ini, masyarakat yang terdampak segera pulih, dan bantuan ini bisa memberikan semangat kepada korban,” ujarnya.
Ketua Bukittinggi Press Club, Al Fatah, menyampaikan apresiasi kepada PTPN IV Riau dan para donatur lainnya yang telah mempercayakan BPC sebagai mitra penyalur bantuan.
Ia menegaskan bahwa penyaluran dilakukan langsung ke lokasi bencana, termasuk daerah yang aksesnya masih tergolong berisiko.
“Terima kasih kepada PTPN IV dan para donatur yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyalurkan bantuan ke lokasi bencana yang diantaranya masih dalam status berbahaya,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Al Fatah juga menyampaikan bahwa BPC masih membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk penyaluran bantuan lanjutan, mengingat kondisi bencana di Kabupaten Agam belum sepenuhnya berakhir.
“Kedepannya kami masih membuka kesempatan untuk berkolabosi dengan para donatur untuk menyalurkan bantuak kepada korban-korban terdampak bencana yang hingga saat ini masih berlanjut,” sebutnya.
Berdasarkan pantauan tim di lapangan, beberapa titik di Kabupaten Agam masih berada di zona berbahaya. Bahkan, hingga saat ini masih terjadi banjir bandang susulan di sejumlah lokasi, sehingga meningkatkan risiko bagi masyarakat setempat dan tim relawan yang bertugas.
Kondisi tersebut berdampak langsung pada kebutuhan dasar korban bencana yang hingga kini masih tergolong mendesak. Ketua BPC menyoroti keterbatasan logistik dan perlengkapan yang dibutuhkan korban untuk bertahan dalam masa tanggap darurat.
“Saat ini, korban di lapangan masih membutuhkan logistik, selimut dan perlengkapan lainnya untuk kehidupan selanjutnya,” katanya.
Selain fokus pada lokasi terdampak langsung, BPC dan PTPN IV Riau juga menyalurkan bantuan ke rumah-rumah singgah di Lubuk Basung yang disiapkan secara swadaya oleh masyarakat.
Rumah singgah tersebut digunakan untuk menampung korban banjir bandang yang membutuhkan rawat jalan di rumah sakit.
“Tadi kami juga menyalurkan bantuak untuk tiga rumah singgah yang ada di Lubuk Basung, dimana disana masih terdapat korban-korban yang tinggal sebatang kara dan masih memerlukan perawatan lebih lanjut ke rumah sakit,” ucapnya.
Ia menambahkan, sebagian besar korban yang ditemui mengalami kondisi fisik dan psikologis berat akibat bencana.
“Rata-rata korban yang kami temui adalah korban patah tulang, kehilangan semua anggota keluarga dan kehilangan tempat tinggal,” katanya.
Upaya penyaluran bantuan tersebut dilakukan dengan memperhatikan kondisi keamanan di lapangan. Tim gabungan PTPN IV Riau dan BPC harus menyesuaikan waktu serta jalur distribusi karena adanya potensi banjir bandang susulan di beberapa titik rawan.
Kondisi medan yang sulit dan cuaca yang belum stabil menjadi tantangan tersendiri dalam proses pendistribusian bantuan kepada korban.
Bencana banjir bandang yang melanda Jorong Bancah dan Sungai Batang, Kabupaten Agam, menyebabkan kerusakan rumah warga, fasilitas umum, serta memaksa sejumlah warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sebagian korban terpaksa tinggal di rumah singgah dan tempat penampungan sementara yang disiapkan secara swadaya oleh masyarakat setempat.
Dalam penyaluran bantuan tersebut, BPC turut melakukan pendataan kondisi korban yang ditemui di lapangan, termasuk korban yang masih membutuhkan perawatan lanjutan di fasilitas kesehatan.
Data tersebut menjadi dasar untuk menyalurkan bantuan ke rumah-rumah singgah yang menampung korban dengan kondisi medis tertentu, seperti patah tulang dan luka akibat bencana.
Ketua BPC menilai keberadaan rumah singgah memiliki peran penting dalam membantu korban yang memerlukan rawat jalan di rumah sakit.
“Rumah singgah tersebut menjadi tempat sementara bagi korban yang tidak memiliki keluarga atau tempat tinggal setelah terdampak banjir bandang,” katanya.
Kondisi pascabencana di Kabupaten Agam hingga saat ini masih memerlukan perhatian berbagai pihak, terutama terkait pemenuhan kebutuhan dasar korban.
Logistik, perlengkapan tidur, serta kebutuhan harian lainnya masih menjadi prioritas utama bagi warga terdampak yang belum dapat kembali ke rumah masing-masing.
Kolaborasi antara PTPN IV Riau dan Bukittinggi Press Club diharapkan dapat menjadi salah satu upaya berkelanjutan dalam membantu korban bencana banjir bandang di Sumatera Barat.
Penyaluran bantuan ini menjadi bagian dari respons kemanusiaan terhadap situasi darurat yang masih berlangsung di Kabupaten Agam.









Komentar