Satpol PP Padang Tertibkan Penjual Kopi “Nakal” di Trotoar: Demi Ketertiban dan Kelancaran Kota

Sakato.co.id – Pemandangan penjual kopi jalanan yang menggelar lapak di trotoar dan bahkan badan jalan tanpa izin resmi, belakangan ini kian marak di Kota Padang. Kondisi ini tak ayal menarik perhatian serius Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, Sabtu (26/7/2025) sore, sejumlah pedagang terpaksa ditertibkan karena dianggap melanggar Peraturan Daerah (Perda) No 1 Tahun 2025 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Padang, Rozaldi Rosman, menjelaskan bahwa penertiban ini bukan semata-mata untuk melarang warga mencari nafkah, melainkan untuk menjaga ketertiban ruang publik dan menegakkan aturan yang berlaku.

“Kami tidak melarang warga mencari nafkah, tetapi harus tetap menghormati aturan dan kepentingan umum. Banyak penjual kopi yang membuka lapak di atas trotoar, jalur pedestrian, bahkan sampai menutup akses jalan,” tegas Rozaldi.

Penertiban ini dilakukan secara persuasif dengan mengedepankan pendekatan humanis. Petugas awalnya memberikan teguran dan edukasi, serta mengimbau para pedagang untuk mencari lokasi usaha yang sesuai aturan. Namun, bagi pelanggar yang membandel dan sudah beberapa kali diperingatkan, Satpol PP tak segan mengambil langkah tegas dengan menertibkan dan mengamankan barang dagangan mereka.

Rozaldi menambahkan bahwa kemunculan kedai kopi jalanan yang beroperasi di badan jalan, bahkan ada yang sampai melintangkan kendaraannya, telah menimbulkan masalah baru. Mulai dari kemacetan hingga gangguan ketertiban umum.

Satpol PP Kota Padang mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keteraturan kota dengan tidak menggunakan fasilitas umum sebagai tempat usaha tanpa izin.

“Demi menciptakan Kota yang tertib, kami terbuka untuk berdialog dengan masyarakat dan akan terus melakukan pengawasan di seluruh wilayah Kota Padang. Jadi, kami harap masyarakat saling memahami dan tetap patuh terhadap aturan yang berlaku,” tutup Rozaldi, berharap adanya kesadaran kolektif untuk menciptakan Padang yang lebih tertib dan nyaman.

(*)

 

Komentar