Sakato.co.id – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar kegiatan strategis, “Literasi Siaran Sehat Cerdas Bermedia di Era Digital,” pada Senin (15/12/2025). Mengangkat tema “Peran Perempuan dan Generasi Muda dalam Menjaga Kualitas Penyiaran,” acara ini secara khusus menyasar kaum perempuan, termasuk Bundo Kanduang, serta sejumlah organisasi kepemudaan (OKP).
Acara yang berlangsung di Padang ini dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman, yang turut memberikan Keynote Speech.
Ketua KPID Sumbar, Robert Cenedy, menjelaskan bahwa kegiatan literasi ini merupakan program unggulan tahunan KPID yang difokuskan untuk dimasifkan ke berbagai kalangan.
“Sekarang kita sasar ke kalangan perempuan. Pesertanya ada dari Bundo Kanduang, termasuk juga dari unsur OKP WMS, kepemudaan, atau pemudi, yang pesertanya adalah perempuan-perempuan,” ungkap Robert Cenedy.
Menurutnya, perempuan, terutama ibu dalam keluarga, memiliki peran sentral sebagai “teman ilmu” bagi anak-anaknya. Ibulah yang paling banyak berinteraksi, mengawasi tontonan, dan menanamkan nilai-nilai kritis agar anak-anak memilih siaran yang sehat dan berkualitas di rumah.
Tak hanya perempuan, generasi muda juga menjadi sasaran utama. Robert menyebut kaum muda sebagai “kekuatan KPID saat ini” dan “garda terdepan” untuk mewujudkan ekosistem penyiaran yang mendidik, berkualitas, dan bermartabat di Sumatera Barat.
“Kegiatan ini bukan hanya pertemuan seremonial, tetapi menjadi tolak awal gerakan kita secara bersama-sama untuk menciptakan siaran yang berkualitas, sehat, dan bermartabat. Kita mulai dari Sumatera Barat,” tegasnya.
Robert Cenedy berharap Sumbar dapat menjadi pionir gerakan literasi media di tengah tantangan era digital. Ia menyoroti maraknya informasi hoax, misinformasi, disinformasi, hingga hatespeech yang berseliweran di media baru.
Kemampuan literasi yang dimiliki perempuan dan generasi muda sangat dibutuhkan agar mereka bisa lebih cerdas, bijak, dan kritis dalam bermedia.
“Mereka (perempuan dan generasi muda) bisa memberikan kontribusi pengawasan partisipatif bersama KPID. Menunjukkan siaran yang sehat dan berkualitas itu tidak bisa hanya KPID, regulator, dan lembaga penyiaran saja. Kami sangat membutuhkan sekali peran-peran dari perempuan dan generasi muda ini, yang saya rasa memiliki potensi besar untuk membantu kita mewujudkan bagaimana tontonan menjadi tuntunan,” pungkasnya.
Literasi ini menghadirkan tiga pemateri ahli yang fokus pada isu penyiaran, perempuan, dan generasi muda di era digital:
1. Dr. Wirdanengsih, S.Sos., M.Si (Kepala Pusat Riset Kearifan Lokal UNP) membawakan materi “Perempuan di Gelombang Digital: Menguatkan Partisipasi dan Eksistensi dalam Dunia Penyiaran.”
2. Afrianto Korga, S.Pd.I., M.Pd (Ketua KPID Sumbar Periode 2014-2017) memaparkan “Dampak penyiaran bagi generasi muda dan kaum perempuan.”
3. Eka Jumiati, S.Pd.I., M.H (Wakil Ketua KPID Sumbar) memberikan pemahaman tentang “Kenali Hakmu sebagai Pemirsa: Regulasi Penyiaran, Perlindungan Perempuan, dan Generasi Muda di Era Digital.”
(*)









Komentar