Menjelajahi Dunia Digital: Mengoptimalkan Komunikasi dan Improvisasi dengan Cyber PR dan AI

Penulis : Disya Fatriana, Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Sakato.co.id – Di era digital ini, komunikasi dan improvisasi menjadi kunci utama dalam membangun citra positif dan mencapai kesuksesan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuka peluang baru untuk menjalin hubungan dengan publik, mempromosikan produk atau jasa, dan menyebarkan informasi dengan lebih efektif.

Dalam konteks ini, Cyber PR dan kecerdasan buatan (AI) menawarkan solusi inovatif untuk mengoptimalkan komunikasi dan improvisasi, membantu individu dan organisasi dalam menjelajahi dunia digital dengan lebih percaya diri dan sukses.

Konsep Cyber PR merupakan kegiatan dengan melibatkan penggunaan media dan teknologi digital dengan tujuan untuk mencapai PR yang strategis dalam dunia digital dan cyber sehingga mencakup strategi dan taktik untuk membangun dan meningkatkan citra positof suatu brand, perusahaan, individu, organisasi yang dilakukan melalui beragam media digital atau online.

Cyber PR memanfaatkan media social, website, blog, platform media social, dan berbagai saluran komunikasi online lainnnya. Cyber PR sebagai kegiatan berkomunikasi termasuk didalamnya memahami cara publik dalam menggunakan media online dan turut serta berinteraksi dan menyediakan informasi yang dapat membantu publiknya sehingga mampu mengindetifikasi target audiens yang tepat.

Diantaranya dengan (1) Membuat dan mendistribusikan konten digital, Cyber PR melibatkan pembuatan konten yang relevan dan menarik seperti artikel blog, video, infografis, atau podcast. Konten ini kemudian dapat disebarkan melalui situs web perusahaan, blog, atau platform media sosial untuk menjangkau dan berinteraksi dengan audiens.

(2). Mengelola konten dan media sosial, Cyber PR melibatkan pengelolaan akun media sosial perusahaan untuk berinteraksi dengan pengikut, menjawab pertanyaan, dan membagikan konten terkait. Hal ini membantu membangun hubungan yang lebih dekat dengan audiens dan meningkatkan pemahaman mereka tentang merek atau organisasi.

(3) Manajemen reputasi online, Cyber PR mencakup pemantauan dan respons terhadap ulasan atau komentar publik yang terkait dengan perusahaan atau merek. Hal ini melibatkan memastikan informasi yang akurat dan positif tersedia di platform online, serta merespons dengan cepat jika muncul isu atau konten negatif.

(4) Mengelola krisis online, Cyber PR juga melakukan pemantauan media social untuk mendeteksi masalah atau keluhan yang muncul sehingga dapat memberikan respons dengan cepat dan mengambil tindakan secara tepat.

Konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan Cyber PR menjadi kunci penting dalam mencapai tujuan tersebut. Evaluasi juga merupakan bagian yang penting dari kegiatan ini, di mana setiap aktivitas yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi untuk mengetahui apa yang kurang dan perlu diperbaiki serta mempertahankan hal-hal yang sudah berjalan dengan baik.

Evaluasi ini membantu dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan media relations yang dilakukan oleh praktisi PR. Selaras dengan konsep Cyber PR juga telah implementasi oleh berbagai individu dimasa sekarang mengingat kemajuan Teknologi yang semakin berkembang pesat diantaranya Praktek yang pernah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu memanfaatkan media digital melalui platform media social seperti Instagram dengan tujuan membangun personal branding, berintraksi dengan audiens serta menggunakan konten yang menarik melalui media social sehingga meningkatkan dan membangun keunikan dalam personal branding kepada publik melalui media digital.

Sehingga Kegiatan PR online atau Cyber PR meliputi berbagai aktivitas yang memanfaatkan media internet atau dunia maya untuk menjalin hubungan dengan klien atau publik, mempromosikan produk atau jasa, menyebarkan informasi, dan meningkatkan reputasi perusahaan. Kegiatan tersebut meliputi mengelola website perusahaan atau media sosial, mengadakan kegiatan meeting online, menciptakan cerita yang tepat dan siaran pers yang tepat, serta menyelaraskan kembali merek dan memposisikan ulang produk/layanan.

Perkembangan teknologi komunikasi yang telah berkembang pesat hingga saat ini mampu menghasilkan kecerdasan buatan atau AI. dengan adanya kecerdasan buatan atau AI penting bagi seorang Praktisi PR juga bisa beradaptasi untuk memanfaatkan kecerdasan buatan ini yang telah dibawah AI dengan kemudahan seperti memudahkan praktik humas. AI sudah digunakan dalam praktik PR atau humas yang memanfaatkan keberadaan teknologi dan big data seperti dalam monitoring berita sehingga dalam hal ini seorang praktisi humas bisa memanfatkan kehadiran kecerdasan buatan jika digunakan dengan bijak artinya Keberadaan AI bisa membantu memudahkan pekerjaan Humas namun tidak menggantikan peran PR itu sendiri.

Media monitoring, AI dapat dimanfaatkan oleh praktisi PR untuk memantau media secara konsisten dan otomatis serta mengidentifikasi suatu artikel maupun berita terkait dengan perusahaan atau organisasi. Dalam hal ini dapat membantu praktisi fear untuk memahami opini publik dan pandangan publik terhadap perusahaan.

Contoh perusahaan kecantikan dan kosmetik seperti Wardah menggunakan teknologi dengan melakukan media monitoring menggunakan kecerdasan buatan atau AI. Hal ini dilakukan di dengan melakukan peman Tawan media untuk mengetahui respon pablik terhadap peluncuran produk baru dari perusahaan. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, praktisi PR bisa manfaatkan untuk melihat bagaimana algoritma dan kecanggihan teknologi NLP sehingga bisa memantau dan menganalisis suatu postingan media sosial, artikel, VIDEO, hingga komentar orang lain yang terkait dengan produk produk dari perusahaan.

Tujuannya adalah dengan melihat secara otomatis dan memudahkan pekerjaan PR dalam mencari dan mengidentifikasi konten yang relevan serta melihat kata kunci yang paling sering digunakan oleh pablik dan memberikan laporan secara terstruktur dan ringkas terhadap tanggapan pabrik dan persepsi dari produk terbaru yang diluncurkan maupun produk produk yang sudah ada. Dengan hal ini praktisi fear bisa mengambil langkah yang tepat dan diperlukan untuk mengambil tindakan dalam menangani masalah ataupun isu dengan memanfaatkan peluang dari media monitoring menggunakan kecerdasan buatan atau AI. (*)

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *