Sakato.co.id – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) dilaksanakan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Padang menyusul hilangnya kontak sebuah kapal nelayan bernama “Primadona” di perairan Pulau Pangkal, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Kapal yang membawa enam orang (POB) tersebut dilaporkan hilang sejak Kamis, 20 November 2025.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, mengonfirmasi insiden ini dan menyatakan bahwa tim SAR gabungan telah bergerak cepat menuju lokasi terakhir kapal terdeteksi.
Menurut data dari Kantor SAR Padang, kapal nelayan jenis boat tempel “Primadona” bertolak dari Pulau Tanahmasa, Nias, pada Kamis, 20 November 2025, pukul 06.30 WIB. Tujuan perjalanan kapal berbendera Indonesia ini adalah Air Bangis, dengan estimasi waktu tiba pada pukul 12.00 WIB di hari yang sama.
“Namun, hingga saat ini, kapal belum juga tiba di Air Bangis,” jelas Abdul Malik, mengutip laporan dari keluarga korban, Bapak Khairul Anami, yang diterima pada Kamis, 20 November 2025, pukul 22.40 WIB.
Kontak terakhir dengan kapal tercatat pada pukul 09.00 WIB hari Kamis, saat kapal berada di perkiraan koordinat 0∘3′25.52′′U−99∘9′33.41′′T.
Kapal “Primadona” memiliki ciri-ciri fisik berwarna putih merah, dengan panjang 12 meter dan lebar 1,8 meter. Kapal tersebut ditenagai oleh dua mesin berkapasitas 40 PK.
Terdapat enam awak kapal (POB) yang kini berstatus dalam pencarian (DP). Empat identitas telah dikonfirmasi:
Zulfikar (52 Tahun, Alamat: Air Bangis)
Akmal Daudi (40 Tahun, Alamat: Air Bangis)
Mario (36 Tahun, Alamat: Air Bangis)
Andika Putra (26 Tahun, Alamat: Air Bangis)
Dua identitas korban lainnya masih menunggu konfirmasi lebih lanjut.
Menanggapi laporan kehilangan, Kantor SAR Padang segera melakukan pemapelan informasi ke VTS (Vessel Traffic Service), Kansar Nias, dan Kansar Mentawai pada Kamis malam, pukul 23.00 WIB, untuk memperluas jangkauan informasi.
Pada Jumat pagi, 21 November 2025, pukul 06.30 WIB, Tim SAR diberangkatkan menggunakan Kapal Cepat Karet (RIB 03) dengan enam personel.
“Jarak lokasi kejadian dari dermaga RIB Sasak diperkirakan sejauh ±33.4 Mil Laut, dengan arah Barat (Radial 280.68∘). Estimasi waktu tempuh menuju LKP (Last Known Position) adalah sekitar ±3 jam perjalanan,” terang Abdul Malik.
Tim SAR dilengkapi dengan berbagai Alat Utama (Alut) dan Peralatan SAR (Palsar) modern, termasuk RIB 03, Rescue Car Double Cabin, peralatan air, peralatan medis, komunikasi, dan Drone untuk membantu memantau area pencarian dari udara secara lebih efektif.
Operasi SAR saat ini berfokus pada area di sekitar koordinat terakhir kapal terdeteksi, dengan harapan kondisi cuaca dan laut mendukung upaya penyelamatan.
(*)









Komentar