Kado Natal di Balik Jeruji: 10 Warga Binaan Rutan Padang Terima Remisi Khusus

Sakato.co.id – Suasana khidmat menyelimuti Gereja Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Padang pada Kamis (25/12/2025) pagi. Di tengah sukacita perayaan Natal, sepuluh warga binaan mendapatkan “kado” istimewa dari negara berupa Remisi Khusus (RK) Natal 2025.

Pemberian pengurangan masa hukuman ini menjadi simbol penghargaan atas perubahan perilaku dan ketulusan para narapidana dalam mengikuti program pembinaan selama berada di balik jeruji besi.

Surat Keputusan (SK) Remisi tersebut diserahkan langsung secara simbolis oleh Kepala Rutan Kelas IIB Padang, Mai Yudiansyah, sesaat setelah pelaksanaan ibadah Natal bersama usai. Warga binaan yang menerima remisi terdiri dari penganut agama Protestan dan Katolik.

Dalam sambutannya, Mai Yudiansyah menekankan bahwa remisi ini bukan sekadar pengurangan angka di atas kertas, melainkan hasil dari penilaian yang ketat dan objektif.

“Pemberian remisi ini telah melalui proses penilaian yang objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Mai di hadapan para warga binaan.

Lebih lanjut, Mai menjelaskan bahwa negara tidak memberikan remisi secara cuma-cuma. Ada standar perilaku dan administrasi yang harus dipenuhi oleh setiap warga binaan.

Beberapa kriteria utama yang menjadi penentu antara lain:

  • Berkelakuan baik selama masa menjalani pidana.
  • Memenuhi syarat administratif dan substantif.
  • Bersih dari pelanggaran, yakni tidak tercatat dalam buku register F (catatan pelanggaran disiplin).
  • Aktif berkontribusi dalam program pembinaan kepribadian maupun kemandirian yang diselenggarakan oleh pihak Rutan.

Lebih lanjut kata Karutan Padang, bahwa program remisi ini diharapkan menjadi motivasi bagi warga binaan lainnya untuk terus memperbaiki diri. Bagi mereka yang menerima, momen ini menjadi langkah nyata menuju pemulihan diri agar nantinya siap kembali berintegrasi dengan masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik.

“Kami berharap remisi ini memicu semangat mereka untuk terus konsisten mengikuti pembinaan dan tidak mengulangi kesalahan di masa lalu,” tutup Mai Yudiansyah.

(*)

 

Komentar