Guru Besar Unand Prof. Dr Satya Wydya Yenny Kembangkan Biokosmetik Halal Berbasis Bahan Alami

Sakato.co.id – Di tengah maraknya produk kosmetik yang beredar di pasaran, Guru Besar Dermatologi Kosmetik dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Prof. Dr. Satya Wydya Yenny, Sp.D.V.E,, Subsp.D.K.E,, M.Ag, hadir dengan inovasi terbarunya: Biokosmetik Halal.

Produk ini tidak hanya halal, namun juga memanfaatkan kekayaan alam Indonesia seperti ekstrak tumbuhan, minyak esensial, dan bahan organik lainnya.

banner 1080x788

Inovasi yang Lahir dari Kepedulian

Dalam orasinya yang berjudul “Revolusi Biokosmetik Halal: Harmonisasi Alam Nusantara dan Sains untuk Membangun Industri Kosmetik dan Obat yang Berkelanjutan,” Prof. Satya menyampaikan bahwa pengembangan biokosmetik halal ini berawal dari kepeduliannya terhadap kebutuhan masyarakat akan produk kosmetik yang tidak hanya aman, namun juga sesuai dengan nilai-nilai keagamaan.

“Selama ini, masyarakat hanya mengenal produk halal terbatas pada makanan. Padahal, produk kosmetik juga perlu dipikirkan kehalalannya. Apalagi, kosmetik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, khususnya kaum wanita,” tutur Prof. Satya.

Keunggulan Biokosmetik Halal

Biokosmetik halal yang dikembangkan oleh Prof. Satya memiliki beberapa keunggulan. Selain menggunakan bahan-bahan alami dan halal, produk ini juga diproduksi dengan proses yang ramah lingkungan. Biokosmetik ini juga tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti paraben, sulfat, pewarna sintesis, dan bahan kimia lainnya yang dapat membahayakan kesehatan kulit.

Tantangan dan Peluang

Prof. Satya mengakui bahwa pengembangan biokosmetik halal bukanlah tanpa tantangan. Ketersediaan bahan baku yang berkualitas dan berkelanjutan, standarisasi dalam pengujian dan pengembangan produk, serta edukasi konsumen menjadi beberapa hal yang perlu diatasi. Meski demikian, Prof. Satya melihat potensi besar dalam pengembangan biokosmetik halal.

“Saat ini, biokosmetik halal masih sesuatu yang baru. Belum banyak produknya. Namun, minat masyarakat terhadap produk alami semakin meningkat. Ini membuka peluang besar bagi industri ini,” ujar Prof. Satya.

Peran Serta Berbagai Pihak

Prof. Satya menekankan bahwa pengembangan biokosmetik halal membutuhkan peran serta dari berbagai pihak. Pemerintah, produsen, dan konsumen memiliki peran penting dalam mewujudkan industri biokosmetik halal yang berkelanjutan.

Pemerintah dapat memberikan dukungan melalui kebijakan yang mempromosikan penelitian dan pengembangan dalam industri kosmetik halal, serta memberikan insentif dalam investasi sertifikasi halal. Produsen memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa produk yang mereka tawarkan memenuhi standar halal yang ketat. Sementara itu, konsumen perlu lebih kritis dan teliti dalam memilih produk kosmetik.

Sertifikasi Halal: Jaminan Kualitas dan Keamanan

Proses sertifikasi halal menjadi aspek penting dalam industri kosmetik halal. Sertifikasi ini bertujuan untuk memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang mereka gunakan tidak hanya halal, tetapi juga diproduksi dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.

“Proses sertifikasi ini melibatkan serangkaian audit dan pemeriksaan yang ketat, yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua bahan yang digunakan serta proses produksi yang diterapkan sesuai dengan prinsip-prinsip halal yang diakui secara internasional,” jelas Prof. Satya.

Harapan untuk Masa Depan

Prof. Satya berharap bahwa pengembangan biokosmetik halal dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang menginginkan produk kosmetik yang aman, halal, dan ramah lingkungan.

Ia juga berharap bahwa inovasi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri kosmetik di Indonesia.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *