‘Goes To Campus’ di Universitas Taman Siswa, KPID Sumbar Tekankan Etika dan Tantangan Penyiaran di Era Digital

Sakato.co.id – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat, Robert Cenedy, menegaskan pentingnya menjaga etika dalam dunia penyiaran yang kini tengah menghadapi perubahan besar akibat pesatnya perkembangan teknologi digital.

Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan kegiatan “KPID Goes To Campus” bertema “Etika dan Tantangan Penyiaran di Era Digital” yang digelar di Universitas Taman Siswa Padang, Kamis (16/10/2025).

Dalam paparannya, Robert menyoroti bahwa tantangan penyiaran saat ini tidak hanya datang dari televisi dan radio sebagai media konvensional, tetapi juga dari media digital dan media sosial yang belum memiliki regulasi dan lembaga pengawasan yang jelas.

“Di sinilah tantangan besar muncul, karena hingga saat ini media baru belum memiliki regulasi yang jelas dan belum ada lembaga yang mengawasi kontennya,” ujarnya.

Robert juga menambahkan, di tengah derasnya arus informasi, KPID tak hanya berperan sebagai pengawas siaran, tetapi juga sebagai lembaga edukatif yang membantu masyarakat memahami batas antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab moral dalam bermedia.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor II Universitas Taman Siswa, Dedet Depriki, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Hesti Mayasari, Ketua Prodi Manajemen Lenny Hasan, Kaprodi Kewirausahaan Rahmat Hidayat, Kaprodi Magister Manajemen Gusa Andri, serta jajaran Komisioner KPID Sumbar, Eka Jumiati Selaku Wakil Ketua, Dasrul Koordinator Bidang PKSP, Edra Mardi Koordinator Bidang Kelembagaan, dan Yusrin Trinanda Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran.

Kegiatan ini diawali dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara KPID Sumbar dan FEB Universitas Taman Siswa, sebagai bentuk sinergi dalam meningkatkan literasi media di lingkungan akademik.

Dalam sesi materi, Edra Mardi, Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Sumbar, mengingatkan bahwa kemudahan membuat konten di era digital menjadikan siapa pun bisa menjadi “penyiar”, namun kebebasan itu harus diimbangi dengan tanggung jawab dan kesadaran etika.

“Siapa pun kini bisa menjadi penyiar, tapi tanpa etika, kebebasan itu justru dapat menimbulkan disinformasi dan dampak sosial negatif,” jelasnya.

Sementara itu, Dasrul, Koordinator Bidang P2SP KPID Sumbar, menegaskan pentingnya adaptasi lembaga penyiaran agar tetap relevan di era digital.

“Adaptasi bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Lembaga penyiaran harus bertransformasi secara teknologi dan model bisnis, dengan menjadikan konten yang berkualitas dan etis sebagai pembeda utama,” ungkapnya.

Dari pihak kampus, Wakil Rektor II Dedet Depriki menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif KPID Sumbar yang membawa edukasi media langsung ke lingkungan mahasiswa.

“Ini momen yang sangat bagus bagi mahasiswa untuk berbicara secara literatif, bukan berdasarkan asumsi,” ujarnya.

Kegiatan “KPID Goes To Campus” diakhiri dengan penyerahan mahasiswa magang Universitas Taman Siswa ke KPID Sumbar, sebagai tindak lanjut dari kerja sama yang terjalin dalam upaya meningkatkan literasi dan etika bermedia di kalangan akademisi.

(*)

Komentar

News Feed