Sakato.co.id – Deru banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat. Di tengah upaya bangkit dari bencana, kepedulian datang dari jejaring alumni. Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) melalui program KAFEGAMA Peduli menyalurkan donasi kemanusiaan senilai Rp200 juta bagi para penyintas banjir dan tanah longsor di Ranah Minang.
Sebagai bentuk komitmen agar bantuan tersalurkan tepat sasaran dan profesional, KAFEGAMA menggandeng Dompet Dhuafa Singgalang sebagai mitra penyalur. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata sinergi antara komunitas alumni dan lembaga filantropi dalam merespons bencana kemanusiaan.
Donasi yang dihimpun dari para alumni FEB UGM di seluruh Indonesia selama periode 1–10 Desember 2025 tersebut didistribusikan ke empat wilayah terdampak, yakni Kota Padang, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Agam, dengan masing-masing daerah menerima alokasi bantuan sebesar Rp50 juta.
Sekretaris Eksekutif Pengurus Pusat KAFEGAMA, Vicky Yuwandy, menuturkan bahwa gerak cepat ini merupakan amanah langsung dari Ketua Umum KAFEGAMA, Friderica Widyasari Dewi, sebagai bentuk tanggung jawab moral alumni terhadap masyarakat terdampak bencana.
“Alumni FEB UGM merasa terpanggil untuk hadir langsung di tengah masyarakat. Donasi ini bukan sekadar bantuan materi, tetapi juga pesan bahwa para alumni berdiri bersama saudara-saudara kami di Sumatera Barat yang sedang menghadapi ujian berat menghadapi bencana banjir bandang ini,” ujar Vicky.
Ketua Pengurus Daerah KAFEGAMA Sumatera Barat yang juga Dekan FEB Universitas Andalas, Fery Andrianus, menegaskan bahwa keterlibatan alumni di daerah menjadi kunci dalam memastikan bantuan benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.
“Kami mengawal amanah dari para alumni agar tersalurkan dengan baik. Sinergi dengan Dompet Dhuafa Singgalang membantu kami memastikan proses distribusi berjalan tertib, terukur, dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ungkapnya.
Rangkaian penyaluran dimulai pada 15 Desember 2025 di Kota Padang. Bersama Dompet Dhuafa Singgalang, bantuan diserahkan kepada Pemerintah Kota Padang dan diterima langsung oleh Wali Kota Padang, Fadly Amran. Bantuan difokuskan pada kebutuhan pascabencana berupa paket peralatan masak lengkap yang terdiri dari satu set kompor gas, tabung gas 3 kg, serta perkakas dapur lainnya, menyasar warga yang direlokasi ke Hunian Sementara (Huntara) dan Rumah Susun (Rusun) akibat kehilangan rumah dan perlengkapan rumah tangga.
“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga yang saat ini kami relokasi ke Hunian Sementara (Huntara) dan Rumah Susun (Rusun). Mengingat banyak warga yang kehilangan tempat tinggal dan peralatan rumah tangga, alat masak ini menjadi kebutuhan prioritas agar mereka bisa mandiri dalam mengolah makanan sehari-hari,” tutur Fadly Amran.
Penyaluran bantuan kemudian berlanjut pada 16 Desember 2025 ke Kabupaten Tanah Datar dan diterima oleh Bupati Eka Putra, dengan koordinasi teknis bersama Wakil Bupati Ahmad Fadly di posko Batu Taba. Distribusi dilanjutkan ke Pesisir Selatan pada 17 Desember dan ditutup di Kabupaten Agam pada 18 Desember 2025.
Novil Oksan Putra, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Singgalang, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi kemanusiaan yang terjalin bersama KAFEGAMA. Menurut Novil, sinergi lintas komunitas menjadi kunci penting dalam mempercepat proses pemulihan warga terdampak bencana.
Ia menegaskan bahwa kehadiran berbagai elemen masyarakat termasuk komunitas membawa harapan baru bagi para penyintas yang tengah berjuang bangkit dari dampak musibah.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada KAFEGAMA atas kepedulian dan kontribusi nyatanya. Melalui kolaborasi bantuan kemanusiaan bersama KAFEGAMA insyaallah kita berupaya memulihkan kondisi warga terdampak. Kolaborasi ini bukan hanya tentang bantuan materi, tetapi juga tentang kepedulian, kebersamaan, dan semangat untuk terus membantu serta menebar kebaikan kepada para korban banjir bandang di Sumatra,” ujar Novil.
Melalui aksi KAFEGAMA Peduli, para alumni FEB UGM berharap kehadiran mereka dapat membantu meringankan beban para penyintas sekaligus mempercepat proses pemulihan. Kolaborasi dengan Dompet Dhuafa Singgalang menjadi penguat bahwa solidaritas alumni, jika disalurkan melalui lembaga yang tepat, mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat terdampak bencana.
(*)




Komentar