Donizar Ajak Masyarakat Bersatu Kembali Pasca Pemilu

Sakato.co.id – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumatera Barat menggelar dialog politik bersama tokoh masyarakat dari Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Monopoli, Bukittinggi, ini bertujuan memperkuat persatuan pasca Pemilu dan Pilkada serentak.

Dialog hari kedua menghadirkan tiga narasumber, yaitu akademisi dari Universitas Andalas, Kabid Politik Kesbangpol, serta anggota DPRD Sumbar, Donizar. Dalam materinya, Donizar menekankan pentingnya rekonsiliasi setelah masa pemilu berakhir.

banner 1080x788

“Proses demokrasi pasti memunculkan perbedaan pilihan dan blok kepentingan, namun ini tak boleh berujung pada perpecahan di tengah masyarakat,” ujarnya, Jumat (16/5/2025).

Ia menyayangkan gesekan yang justru terjadi di tingkat akar rumput, sementara para elite politik bisa tetap akrab meski berbeda pandangan. “Terkadang paslon bisa cipika-cipiki saat debat, tapi masyarakat justru saling bermusuhan,” jelas Donizar.

Ia juga menyoroti praktik kampanye negatif seperti politik uang dan black campaign yang dapat memperdalam polarisasi. Menurutnya, praktik seperti ini harus dihindari karena berbahaya dalam jangka panjang.

Donizar menegaskan bahwa setelah pemilu, masyarakat harus kembali bersatu. “Tidak boleh ada diskriminasi atau kelompok yang dikucilkan. Pemilu sudah selesai, saatnya bekerja bersama membangun daerah,” tegasnya.

Ia pun mendorong perubahan pola pikir politik masyarakat agar menjauhi politik transaksional. “Kita butuh politik yang bertanggung jawab dan melahirkan agen perubahan. Politik harus diisi dengan nilai dan semangat kebersamaan,” pungkasnya.

Sementara itu, Dr. Indah Adi Putri, akademisi dari Universitas Andalas, menyampaikan pentingnya literasi politik. Menurutnya, semua aspek kehidupan bersentuhan dengan politik karena di dalamnya ada unsur kebijakan.

“Membangun SDM tidak cukup dengan proyek fisik, tapi juga perlu nilai dan kepercayaan. Ini tidak bisa dibentuk secara instan,” jelasnya.

Dr. Indah juga menyoroti lemahnya partisipasi politik aktif di Indonesia. “Dari semua sistem, hanya demokrasi yang memberikan ruang bagi rakyat untuk ikut menentukan arah pemerintahan. Namun partisipasi kita masih minim,” tambahnya.

Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol, Drs. Syahlaluddin, menutup sesi dengan mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas sosial dan politik selama masa transisi. Ia menekankan perlunya sinergi semua elemen masyarakat agar suasana pasca pemilu tetap kondusif.

Melalui kegiatan ini, Kesbangpol berharap masyarakat semakin dewasa dalam berpolitik dan dapat menjadi bagian dari upaya menjaga persatuan setelah kontestasi politik berakhir.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *