Cocok 99 persen Lewat Tes DNA, Polda Sumbar Serahkan 6 Sertifikat Kematian ke Pihak Keluarga

Sakato.co.id – Penantian panjang keluarga korban bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat pada 27 November 2025 lalu, mulai terjawab. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar telah menerima hasil pencocokan sampel DNA dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, yang mengonfirmasi identitas enam jenazah korban.

Penyerahan jenazah dilakukan dalam suasana haru dan khidmat di RS Bhayangkara Padang pada hari Senin (15/12/2025). Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, secara simbolis menyerahkan sertifikat kematian jenazah tersebut kepada pihak keluarga korban.

Kapolda Irjen Pol Gatot Tri Suryanta menjelaskan bahwa penyerahan ini adalah tindak lanjut dari hasil identifikasi akurat yang dilakukan oleh tim DVI Mabes Polri.

“Dari hasil yang disampaikan tim Mabes Polri, kami langsung menindaklanjuti dengan menyampaikan kepada pihak keluarga. Tingkat kecocokan DNA mencapai 99 persen,” tegas Kapolda.

Setelah teridentifikasi, pihak keluarga memiliki hak penuh untuk segera membawa dan memakamkan jenazah di kampung halaman masing-masing.

Dari enam jenazah yang identitasnya sudah dipastikan, tiga di antaranya langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.

Aliah dan Rizky Muhammad Akbar, korban banjir bandang di kawasan Jembatan Kembar, Kota Padang Panjang, akan dimakamkan oleh keluarga di Kabupaten Solok.

Nabila Salsabila, korban banjir bandang di Salareh Aie, Kayu Pasak (Kabupaten Agam), akan dikebumikan di makam keluarga di Kabupaten Pasaman Barat.

Kapolda memastikan bahwa Polda Sumbar akan memberikan layanan penuh dengan mengantarkan langsung jenazah ke lokasi pemakaman yang telah disiapkan keluarga, termasuk bagi jenazah yang sebelumnya telah dikuburkan di TPU Bungus.

Sementara itu, Plt. Kabiddokkes Polda Sumbar, AKBP dr. Faisal, merinci proses identifikasi yang berjalan.

Total Sampel DNA Korban: 32 sampel yang dikirim DVI Polda Sumbar ke Pusdokkes Polri.

Hasil Identifikasi Awal: 6 sampel yang baru teridentifikasi dan cocok dengan DNA pelapor anti-mortem (data sebelum kematian).

Keenam jenazah yang teridentifikasi tersebut adalah: Iwan Setiawan, Maryunis, Aliah, Pik Adih, Nabila Salsabila, dan Rizki Muhammad Akbar.

Proses rekonsiliasi yang dipimpin Kasubdiddokpol dr. Eka Purnama Sari memastikan kesamaan data anti-mortem (dari keluarga) dan post-mortem (dari jenazah) sebelum identitas diumumkan.

“Dapat dipastikan bahwasannya jenazah yang sudah dikuburkan di Bungus ada lima, kemudian satu ada di Agam, atas nama Maryunis,” kata dr. Faisal.

dr. Faisal menambahkan, data terbaru per 15 Desember 2025 menunjukkan jumlah korban meninggal dunia dalam bencana ini mencapai 244 orang. Teridentifikasi 212 orang, dan belum teridentifikasi 32 orang.

“Ini masih proses. Kami berharap nanti ada data anti-mortem, atau data dari pihak keluarga yang mungkin masih mencari keluarganya, karena ke-36 jenazah yang sudah dikuburkan itu semua data post-mortem-nya sudah disimpan. Jadi kita tinggal menunggu data pembanding dari pihak keluarga, baik itu anaknya atau orang tua,” pungkas dr. Faisal, mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat yang masih kehilangan anggota keluarga.

(*)

Komentar